"Saya kira dia tidak memiliki utang politik, hanya memiliki beban moral telah menandatangani koalisi permanen. Menurut saya, apanya yang permanen, dalam politik semua bisa berubah-ubah," kata Ketua Umum Dewan Pemuda Kabah DPP PPP Syahril Agamas dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Syahril mengatakan Pemuda Kabah sebagai satu-satunya organisasi sayap yang lahir dari rahim PPP, mengimbau DPP PPP segera mengambil langkah meninggalkan koalisi permanen partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kami dari awal sebelum pencoblosan Pilpres sudah mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Kami mengimbau PPP untuk cairkan (keluar) koalisi permanen dengan Prabowo dan segera merapat ke Jokowi," ujar dia.
Dia optimistis kubu Jokowi-JK akan tetap membuka pintu dengan lapang dada, bagi partai manapun yang ingin bergabung.
Sebelumnya Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menandatangani perjanjian koalisi permanen bersama partai-partai pendukung Prabowo-Hatta di antaranya Gerindra, PAN, Golkar, PKS dan PBB.
Beberapa petinggi partai koalisi permanen menyebut koalisi ini akan tetap solid meskipun Mahkamah Konstitusi telah menolak seluruh gugatan kubu Prabowo-Hatta terhadap hasil Pilpres.
(R028/E001)
Pewarta: Rangga Pandu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014