Pihak Kementerian Luar Negeri RI dan ACT rencananya akan ikut menjemput keluarga Rina,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri dan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dikabarkan akan menjemput WNI Rinawati binti Ruhendi Mukman (35) yang menjadi korban agresi militer Israel.

"Pihak Kementerian Luar Negeri RI dan ACT rencananya akan ikut menjemput keluarga Rina," kata Senior Vice President ACT Imam Akbari saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Kemlu dan ACT juga akan mengantar Rina sekeluarga menuju kampung halamannya di Cianjur.

Rencananya, Rina akan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Jumat (29/8) pukul 12.20 WIB. Dia juga akan tiba bersama suaminya warga Gaza, Yahya Ibrahim Skaik dan dua anaknya yang berusia 5 tahun dan 1 bulan.

"Rina dan keluarganya berangkat dari Bandara Mesir menumpang Egyptair MS 9250 dan dari Singapura menumpang Garuda Indonesia G827 Indonesia," katanya.

Rina sendiri merupakan perempuan asal Desa Cugenang, Cianjur, Jawa Barat yang diperistri Yahya. Menurut Imam, Rina dan keluarganya yang saat itu di Gaza berada dalam bahaya besar selama serangan militer Israel sejak 8 Juli 2014.

"Untunglah mereka masih diselamatkan Allah dari marabahaya perang. Terlebih saat agresi militer itu Rina harus bertahan kala harus melahirkan anak keduanya Yasin Ahmad Yahya Skaik. Kini mereka berniat untuk tinggal di Indonesia."

"Saat itu, Rina hanya dibantu suaminya untuk persalinan anak keduanya," kata dia.

Perempuan 35 tahun itu sendiri mengatakan belum memiliki rencana yang pasti saat nanti tinggal permanen di Indonesia. "Saya dan suami belum tahu mau kerja apa di Indonesia karena soal ekonomi kami pasti akan kembali dari nol lagi," kata Rina.

(A061/Z003)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014