Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah ke posisi 5.205 poin setelah menembus level tertinggi pada perdagangan hari sebelumnya (Rabu, 3/9).

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 18,81 poin atau 0,36 persen ke posisi 5.205,32, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 4,44 poin (0,50 persen) ke level 885,28.

"Indeks BEI sudah menyentuh level tertingginya pada penutupan perdagangan kemarin (3/9). Biasanya, indeks BEI akan terkoreksi terlebih dahulu dan itu wajar baru selanjutnya kembali menguat," ujar Direktur Utama Kresna Graha Sekurindo Tbk Michael Steven di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, potensi indeks BEI menguat ke depannya masih cukup terbuka seiring dengan ekspektasi perekonomian nasional masih terus tumbuh, pemerintahan baru mendatang akan fokus pada perkembangan infrastruktur, tentu akan disambut positif.

"Membaiknya perekonomian maka saham sektor perbankan, infrastruktur, properti, dan konsumer dapat menjadi pilihan menarik," katanya.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa aksi jual saham di bursa-bursa regional membuat laju IHSG BEI tertahan untuk melanjutkan penguatan.

"Bursa saham di kawasan regional menahan IHSG BEI untuk kembali menembus level tertinggi. Namun, tertekannya indeks BEI hanya sementara dan dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mengakumulasi," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 205.297 kali dengan volume mencapai 3,50 miliar lembar saham senilai Rp4,33 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 121 saham, yang melemah 209 saham, dan yang tidak bergerak 90 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 20,03 poin (0,08 persen) ke level 25.297,92, indeks Nikkei turun 52,17 poin (0,33 persen) ke level 15.676,18 dan Straits Times melemah 6,58 poin (0,19 persen) ke posisi 3.342,41.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014