New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan laporan pasokan Amerika Serikat menunjukkan persediaan sangat tinggi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 1,08 dolar AS menjadi berakhir di 91,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan terendah sejak Januari.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, jatuh 1,12 dolar AS menjadi menetap di 98,04 dolar AS per barel di Intercontinental Exchange di London.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merevisi turun sedikit perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2014 dan 2015.

Ke-12 negara kartel mengatakan dalam sebuah laporan bulanan bahwa permintaan minyak ditetapkan untuk tumbuh 1,05 juta barel per hari pada 2014 menjadi 91,2 juta barel per hari, pemangkasan 50.000 barel dari prospek pertumbuhan sebelumnya.

Permintaan di 2015 diperkirakan akan tumbuh 1,19 juta barel per hari, kurang 20.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya.

Perkiraan OPEC "memperlemah sentimen yang sudah bearish dan menyebabkan harga Brent bergerak lebih jauh di bawah batas angka psikologis 100 dolar AS," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Persediaan minyak mentah AS turun 1,0 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 September, kurang dari penurunan 1,2 juta barel yang diproyeksikan oleh analis dalam survei Wall Street Journal.

Laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) juga menunjukkan persediaan bensin dan sulingan lebih tinggi dari perkiraan.

"Persediaan minyak mentah turun tetapi tidak sebanyak yang orang pikir," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Selain itu, Melek juga mengatakan pasar menjadi lebih terbiasa dengan situasi politik penuh di Ukraina dan Irak.

Juga pada Rabu, pejabat Libya memberikan prospek "bullish" untuk produksi minyak, meskipun perselisihan sedang berlangsung di negara itu.

Produksi minyak di negara Afrika Utara itu telah mencapai 810.000 barel per hari pada Rabu, dibandingkan dengan 550.000 pada akhir Agustus dan 200.000 di awal musim panas, kata juru bicara National Oil Co Mohamed al-Hrari.

Libya berharap dapat mencapai 1,5 juta barel per hari pada akhir 2014, kata al-Hrari, demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014