Sanaa (ANTARA News) - Gerilyawan Houthi Syiah bentrok dengan pasukan Yaman di pinggiran kota Sanaa, Rabu, saat ketegangan memuncak di ibu kota.

Satu baku tembak meletus di Kabupaten Sabaha, di mana demonstran Houthi telah berkemah selama berpekan-pekan dalam kampanye untuk menjatuhkan pemerintah dan mengamakan representasi yang lebih besar di lembaga-lembaga negara.

Pada Selasa, tujuh aktivis ditembak mati ketika pengunjuk rasa Houthi berusaha untuk menyerbu kantor pusat pemerintahan, sementara ribuan orang memblokir jalan utama di pusat Sanaa.

Dan tentara di Hiziaz, pintu masuk selatan ke Sanaa, bentrok dengan pemberontak yang mencoba untuk mengendarai kendaraan sarat dengan senjata ke ibu kota.

Seorang warga sipil tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam konfrontasi itu, menurut komisi keamanan Yaman, dan menambahkan bahwa beberapa polisi dan tentara juga terluka, demikian laporan AFP.

Pihaknya menuduh pemberontak menembakkan senapan mesin dan granat roket.

Di sisi lain, sumber-sumber dari pihak suku mengatakan 10 pemberontak tewas di al-Ghayl, di provinsi timur laut Al-Jawf, di mana mereka telah melawan tentara dan suku loyalis selama beberapa pekan.

Dan angkatan udara melakukan serangan pada gerilyawan Syiah di tempat lain di provinsi ini, kata sumber-sumber yang sama.

Pemberontak sejauh ini menolak tawaran dari Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah menawarkan nama perdana menteri baru dan mengurangi harga bahan bakar yang disengketakan berkaitan dengan kenaikan harga.

Kedua konsesi tuntutan inti dari Huthi yang meluncurkan mereka protes pada 18 Agustus, setelah berjuang melawan pasukan loyalis selama berbulan-bulan untuk mengendalikan kota-kota utama di utara Sanaa.

Para pengamat mengatakan, para pemberontak mencoba untuk membangun diri sebagai kekuatan politik di dataran tinggi utara, yang berbatasan dengan Arab Saudi, di mana Syiah adalah mayoritas.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014