... stok pangan tersedia... "
Kupang, NTT (ANTARA News) - NTT sedang kekeringan dan krisis air namun belum sampai dalam status bencana rawan pangan, sebagaimana dinyatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana NTT, Tini Thadeus, di Kupang, Senin. 

Krisis air disebabkan El Nino yang menghembuskan angin kering dan panas. Ada 170 desa di 18 kabupaten dari 22 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk  39.879 orang atau 4.325 keluarga di NTT yang terpengaruh El Nino itu. 

"Sesuai laporan yang kita terima dari instansi teknis terkait, stok kebutuhan pangan kita masih sangat cukup dan tersedia," kata Thadeus.

Dalam kondisi kemarau panjang akibat El Nino itu, sejumlah sumber air baku untuk pertanian akan mengering dan akan mengganggu proses irigasi ke lahan pertanian.

Namun demikian, pemerintah NTT telah mengantisipasi, dengan menyediakan stok pangan, baik beras, jagung, umbi-umbian serta kacang-kacangan. "Jadi stok pangan tersedia," katanya.

"Debit sumber mata air terus menyusut akibat kemarau, sehingga warga harus berjalan kaki untuk mengambil air di desa lain atau membeli air tangki dengan harga yang sangat mahal," katanya. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, Husein, mengatakan, tiap kabupaten punya tok 100 ton beras dan 200 ton di tingkat provinsi. 

Di gudang BKP2 NTT masih ada 86 ton. Secara akumulatif, stok jagung di provinsi berjumlah 104.419 ton dengan rata-rata kebutuhan 8.222 ton.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014