Beirut (ANTARA News) - Pemimpin Gerakan Hizbullah Syiah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengkritik serangan-serangan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap kelompok militan di Suriah pada Selasa (23/9) dan mengatakan tidak akan mendukung koalisi yang melayani "kepentingan Amerika".

"Kami memiliki satu prinsip: apakah Amerika menyerang Negara Islam, Taliban atau mantan rezim Irak, kami menentang intervensi militer Amerika Serikat, dan kami menentang koalisi internasional di Suriah," katanya dalam satu pidato televisi.

"Posisi kami tidak berubah ... kami menolak semua intervensi militer Amerika, apakah itu di bawah kedok internasional atau NATO," tambahnya.

Koalisi itu dirakit oleh Washington untuk mengatasi kelompok Negara Islam (Islamic State/IS) dan mulai melakukan serangan terhadap IS dan Al-Qaida di Suriah pada Selasa pagi.

"Koalisi ini, seperti yang dikatakan (Presiden AS Barack) Obama dalam pidato-pidatonya, dimaksudkan untuk membela kepentingan Amerika," kata Nasrallah seperti dilansir kantor berita AFP.

"Hanya terjadi ketika (para pelaku jihad) mulai mengancam kepentingan-kepentingan mereka Wahington meresponsnya," tambah dia.

Nasrallah, yang pidatonya disiarkan oleh TV Hizbullah Al-Manar, mengatakan bahwa Lebanon seharusnya tidak menjadi bagian dari koalisi anti-jihad itu, meskipun Beirut menandatangani pengelompokan tersebut pada pertemuan bulan ini di Arab Saudi.

Hizbullah adalah sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan telah mengirim para pejuangnya untuk mendukung rezim melawan pemberontakan yang dimulai pada 2011.

Nasrallah membela intervensi kelompok di Suriah dengan mengatakan pertempuran itu untuk mencegah kelompok jihad memasuki Lebanon, meski konflik telah secara teratur tumpah ke tetangga Suriah yang lebih kecil.

Suriah telah memperingatkan bahwa setiap tindakan militer yang diambil di wilayahnya tanpa koordinasi merupakan "agresi" tetapi Selasa mengatakan bahwa Washington telah memberitahu sebelum memulai serangan udara. (Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014