Singapura (ANTARA News) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia, Kamis, merupakan penurunan yang dibatasi oleh pengumuman mengejutkan dalam penurunan cadangan AS dan karena dealer menunggu data ekonomi baru dari Washington.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman November turun 12 sen menjadi 92,68 dolar sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan November turun 20 sen menjadi 96,75 dolar pada perdagangan sore.

Sanjeev Gupta, kepala prakisi minyak dan gas Asia-Pasifik pada bisnis konsultasi EY mengatakan penurunan candangan minyak mentah AS "lebih tinggi dari perkiraan" menambah harapan menguatnya permintaan di AS dan dapat mendukung harga minyak.

Departemen Energi (DOE)AS mengatakan cadangan minyak mentah AS turun 4,3 juta barel pada Rabu dalam pekan yang berakhir 19 September suatu penurunan dua kali lipat dari perkiraan analis.

Laporan DOE juga menunjukkan stok bensin turun 414.000 barel, lebih dari dua kali lipat perkiraan penurunan.

Penurunan stok AS biasanya menunjukkan permintaan yang kuat di ekonomi terbesar dan konsumen minyak mentah utama dunia, sehingga mendukung harga global. Demikian AFP.

Gupta mengatakan "data ekonomi dari AS pada barang tahan lama dan produk domestik bruto (PDB) kuartal ke dua akan turut mengatur harga "pada hari Kamis dan Jumat.

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan dalam sebuah komentar bahwa Departemen Perdagangan AS kemungkinan akan melaporkan hari Kamis kontraksi barang tahan lama 18 persen pada Agustus, setelah kenaikan 22,6 persen pada Juli karena pesanan pesawat.

Perkiraan ke tiga PDB AS untuk kuartal ke dua akan dirilis oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat. UOB mengatakan angka tersebut kemungkinan akan direvisi ke atas menjadi 4,6 persen dari perkiraan sebelumnya 4,2 persen.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014