Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman menilai pemerintah adalah pihak yang bertanggung jawab atas prestasi kontingen Tanah Air di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.

"Saya sebagai pihak pembina ingin menyampaikan bahwa saya sudah membuat rencana strategi, program, mengusulkan anggaran, tapi tidak bisa dicukupi dengan berbagai alasan oleh pemerintah," kata Tono di Jakarta, Kamis.

Indonesia hingga Kamis petang berada di peringkat 16 dengan perolehan empat medali emas, lima perak dan 11 perunggu.

Tono mengaku sedih karena belum bisa meyakinkan pemerintah untuk menambah anggaran sesuai dengan analisa pembinaan KONI. Hal tersebut menyebabkan tidak memadainya latihan bagi kontingen yang membela Merah Putih di ajang Asian Games.

"Inginnya atlet yang berangkat jumlahnya lebih banyak, latihannya memadai dan bisa try out lebih dari dua kali. Ini kan karena keterbatasan dana," ujarnya.

Tono juga mengeluhkan anggaran yang tidak mencukupi tersebut disebabkan karena adanya potongan dana bantuan sosial kementerian. Padahal, menurut dia, khusus untuk bidang olahraga seharusnya tidak dipotong.

"Bayangkan dipotongnya 23 persen, Jadi harusnya bisa try out enam kali malah hanya dua kali," katanya.

Ibarat seorang koki, tanpa ada kelengkapan alat atau bahan, sehebat apapun tidak akan mampu menyajikan hidangan nikmat.

"Jadi kalau KONI sudah profesional selaku dewan pelaksana, pengurus besar olahraga sudah lakukan. Tapi kesiapan pemerintah dari perlengkapan saja sudah menunjukkan bukan salah saya. Saya tidak mau cuci tangan," ujarnya.

(A062/I007)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014