Medan (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mencanangkan pembangunan tiga infrastruktur pendukung proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Sumatera untuk menjadikan kawasan itu sebagai daerah dengan tingkat ekonomi tinggi.

Pencanangan itu dilakukan di lokasi pembangunan jalan Tol Medan-Binjai di Kebun Sei Semayang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat sore

Tiga proyek yang dicanangkan itu adalah proyek jalan Tol Trans Sumatera, transmisi 500 KV Sumatera dan transmisi HVDC Interkoneksi Sumatera-Jawa.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan proyek yang diresmikan merupakan proyek monumental yang akan menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Dengan proyek-proyek itu, biaya logistik untuk pengangkutan barang di lintas Sumatera maupun dari Sumatera ke provinsi lain di luar Sumatera bahkan ke luar negeri akan lebih murah dan efisien.

"Kondisi itu akan meningkatkan kompetisi industri menjadi lebih baik, serapan tenaga kerja jauh meningkat yang kesemuanya sangat monumental dan bersejarah bagi perkembangan ekonomi Sumatera,"ujar Chairul Tanjung.

Dia menjelaskan,proyek transmisi 500 KV Trans Sumatera akan menghubungkan pembangkit listrik di manapun di Sumatera sehingga bisa dialirkan di seluruh kawasan itu tanpa terkecuali.

Proyek itu, menurut dia, monumental karena energi dan gas menjadi syarat negara maju.

"Listrik dan gas menjadi penting sebagai daya tarik pembangunan ekonomi melalui energi," katanya.

Soal Gas Arun, Menko mengakui sudah melakukan peninjauan dan dalam waktu dekat, gas itu akan mengalir dari Arun ke Belawan.

Adapun listrik dari pembangkit Pangkalan Susu juga segera beroperasi sehingga bisa membebaskan Sumut dari masalah pemadaman bergilir.

Sedangkan proyek pembangunan kabel bawah laut interkoneksi jaringan Sumatera dengan jaringan Jawa dan Bali semakin memperkuat kondisi perlistrikan.

Proyek dengan investasi dua miliar dolar AS itu nantinya akan ada kerja sama dengan Malaysia karena juga akan terkoneksi ke Malaka.

Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho, menjelaskan pembebasan lahan untuk Jalan Tol Medan-Binjai sedang dalam proses di mana saat ini peta bidang sudah dikeluarkan oleh BPN.

Dia menyebutkan, 70 persen lahan yang digunakan adalah dalam status Hak Guna Usaha PT.Perkebunan Nusantara II .

Permohonan pelepasan kepada Menteri BUMN dan terkait sudah disampaikan. Sedangkan terhadap tanah masyarakat, menurut Gubernur, dewasa ini sedang dilakukan persiapan musyawarah pembayaran.

"Saya sudah tanya Dirut Hutama Karya selaku pembangun jalan tol dimana kalau tidak ada masalah, pembebasan lahan itu bisa diselesaikan secepatnya," katanya.

(E016/N002)

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014