Paris (ANTARA News) - Salah satu bank terbesar di Prancis bekerja sama dengan jejaring sosial Twitter yang akan memungkinkan pelanggan untuk mentransfer uang melalui tweet.

Groupe BPCE, bank dengan pelanggan terbanyak kedua di Prancis, bekerja sama dengan Twitter yang berencana untuk terjun dalam dunia pembayaran online, seperti ditulis Reuters.

Twitter berusaha mengungguli Apple dan Facebook untuk ikut terjun dalam sistem layanan pembayaran baru untuk ponsel atau aplikasi.

Mereka berkolaborasi, dan dalam beberapa kasus, bersaing dengan bank-bank dan penerbit kartu kredit yang telah menjalankan bisnis ini selama beberapa dekade.

Bank tersebut mengatakan siap untuk melayani transfer uang dari orang-ke-orang melalui Twitter untuk pelanggan Prancis, terlepas dari bank apa yang mereka gunakan, dan tanpa pengirim perlu tahu rekening bank penerima.

"(S-Money) menawarkan pengguna Twitter di Prancis cara baru untuk saling mengirim uang, terlepas dari jenis bank mereka dan tanpa harus memasukkan rincian bank penerima, cukup dengan tweet," kata Nicolas Chatillon, chief executive dari S-Money, Unit pembayaran mobile BPCE, dalam pernyataan resminya seperti dikutip Reuters.

Pembayaran dengan tweet akan dikelola melalui layanan bank S-Money, yang memungkinkan transfer uang melalui pesan teks dan memiliki standar keamanan data kartu kredit.

Bulan lalu, Twitter memulai uji coba layanan baru "Twitter Buy" yang memungkinkan konsumen untuk menemukan dan membeli produk di jejaringan sosialnya.

Layanan ini melekat pada tombol "Twitter Buy" di dalam tweet yang diposting oleh lebih dari dua lusin toko, seniman musik dan perusahaan non-profit.

Burberry, Home Depot, dan musisi seperti Pharrell dan Megadeth adalah salah satu vendor awal.

Hingga saat ini Twitter lebih berperan dalam menghubungkan penjual dan pembeli daripada memproses pembayaran atau memeriksa identitas mereka.

"Dari sudut pandang Twitter, ada batasan bagi mereka untuk terlibat dalam proses pembayaran itu sendiri," kata Andrew Copeman, seorang analis pembayaran perusahaan riset jasa keuangan Aite Group, yang berbasis di Edinburgh, Skotlandia.

"Saat ini, bank mungkin melihat Twitter dan jejaring media sosial lainnya sebagai sarana pemasaran untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak dan memperluas layanan mobile banking yang ada pada bank," katanya.

Keberhasilan Twitter dalam mengembangkan layanan tambahan pada aplikasinya seperti yang telah dilakukan Facebook akan menjadi kunci untuk profitabilitas masa depan.

Rakuten Bank di Jepang menawarkan layanan serupa "Transfer by Facebook" yang memungkinkan pengguna aplikasi mobile banking untuk mengirim uang kepada siapa pun dalam daftar teman di akun Facebook mereka.

Sementara itu, investor Twitter khawatir akan lambatnya pertumbuhan pengguna Twitter yang menyebabkan saham Twitter turun sekitar 17 persen tahun ini, sementara saingannya Facebook naik 35 persen.

Thomas Husson, seorang analis strategi pemasaran Forrester Research, mengatakan Twitter sebaiknya lebih berusaha mengeksplorasi cara-cara baru untuk menghasilkan pendapatan dengan bank dan perusahaan kartu kredit.

"Twitter ingin lebih secara eksplisit menunjukkan jejaring sosial mereka sebagai aplikasi iklan," katanya, demikian Reuters.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014