Tulungagung (ANTARA News) - Pembangunan dermaga Sungai Brantas yang menghubungkan wilayah Kabupaten Blitar dengan Tulungagung, Jawa Timur, tetap dilanjutkan setelah warga dan pemerintah desa sekitar menyetujui pembahasan nota kesepahaman (MoU) pascapelaksanaan proyek.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan masyarakat sekitar. MoU terkait retribusi dan lainnya akan dibicarakan setelah pembangunan tuntas," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung Fuad, Selasa.

Ia menjelaskan proyek pembangunan dermaga Sungai Brantas merupakan kegiatan Pemerintah Provinsi Jatim, sehingga kedua daerah hanya memfasilitasi pelaksanaan proyek pembangunan tersebut.

Menurut dia, tidak ada alasan masuk akal bagi warga maupun desa untuk menolak rencana pembangunan dermaga dimaksud. Sebab, kata Fuad, proyek tersebut berimbas positif bagi kelancaran transportasi penyeberangan sungai yang menghubungkan kedua wilayah.

"Dermaga lebih aman. Nanti kami juga cek persyaratan perahu untuk penyeberangan tersebut karena berkaitan dengan nyawa manusia," tegasnya.

Dia mengatakan persiapan lain yang akan segera dilakukan adalah penyusunan payung hukum terkait dermaga, khususnya menyangkut masalah retribusi.

"Jangan sampai retribusi ini berbeda antara Tulungagung dengan Blitar. Karena itulah kami tetap berkoordinasi dengan pihak Blitar," katanya.

Pembangunan dermaga Sungai Brantas telah dimulai sejak beberapa pekan terakhir di tiga titik penyeberangan yang berada di Kecamatan Ngunut, Tulungagung dan berbatasan dengan wilayah Srengat dan Wonodadi, Kabupaten Blitar.

Namun, proyek bernilai miliaran rupiah itu sempat terkendala karena munculnya penolakan dari warga dan perangkat desa yang keberatan lantaran rencana pembangunan tidak pernah disosialisasikan.

Sementara itu, Kepala Desa Kaliwungu Bambang Dwijono mengatakan, dalam rapat yang diselenggaran di gedung Nana Widha Pemkab Tulungagung, dia bersama peserta rapat lainnya telah mendapat penjelasan dari pihak dinas perhubungan mengenai konsep dan rencana pembangunan dermaga secara detail.

"Semua sudah dibahas bersama. Sosialisasi juga sudah, mungkin hanya miskomunikasi saja. Pembangunan sendiri terus dilakukan dan diperkirakan selesai sebelum akhir Desember nanti," ujarnya.

(KR-DHS/M008)

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014