Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya menerjunkan tujuh tim untuk mencari dua orang anak yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Brantas di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Koordinator Lapangan SAR Gabungan dari Basarnas Surabaya Andi Pamuji di Kota Malang, Selasa mengatakan, sebanyak tujuh tim Search and Rescue (SRU) yang dikerahkan untuk mencari dua orang anak yang hilang sejak Senin (19/6) itu terdiri dari berbagai unsur gabungan.

"Kami lakukan penyisiran, ada sebanyak tujuh SRU yang kami turunkan," kata Andi.

Andi menjelaskan, tujuh tim tersebut diturunkan untuk menyusuri aliran Sungai Brantas dengan menggunakan empat perahu karet, dua kayak dan 15 tubing atau ban dalam kendaraan. Area pencarian dua anak tersebut dilakukan pada radius tertentu.

Menurutnya, area pencarian dimulai dari tempat kejadian musibah (TKM) di wilayah Gang Talas RT6/5, Kelurahan Bumiayu, hingga wilayah Bendungan Sengguruh yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Secara rinci, lanjutnya, radius pencarian dilakukan dari TKM ke Jembatan Kendalpayak atau sejauh 3,4 kilometer. Kemudian, dari Jembatan Kendalpayak ke Bendungan Blobo sejauh 9,7 kilometer, dan Bendungan Blobo hingga Bendungan Sengguruh sejauh delapan kilometer.

"Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda (keberadaan korban)," katanya.

Baca juga: Polisi bantu cari dua anak panti asuhan yang terbawa arus Kali Ciliwung

Ia menambahkan, kondisi arus Sungai Brantas yang deras juga menjadi salah satu tantangan dalam operasi pencarian tersebut. Selain itu, di Bendungan Sengguruh juga sedang dilakukan penggelontoran sedimen atau flushing juga berpengaruh terhadap arus air.

"Untuk kendalanya, arus Sungai Brantas sangat deras dan memiliki kontur berbatu. Selain itu, saat ini Bendungan Sengguruh sedang flushing dan bisa mempengaruhi deras tidaknya arus air," katanya.

Pada Senin (19/6), dua orang anak berinisial RPW (10) dan MRS (11) dilaporkan hilang terseret arus Sungai Brantas saat bermain air. Peristiwa itu bermula pada saat dua anak tersebut bersama enam rekannya berada di sekitaran Sungai Brantas.

Anak-anak tersebut kemudian berenang di sungai tersebut kurang lebih pukul 10.15 WIB. Namun, pada saat berenang, anak-anak tersebut terseret arus sungai yang deras dan berupaya untuk menyelamatkan diri dengan saling menolong.

Namun, dengan arus Sungai Brantas yang deras dan ditambah adanya pusaran air, membuat dua orang anak tersebut hanyut dan terseret air dengan cepat. Sementara rekan-rekan lainnya tidak mampu menolong dua temannya itu. Kejadian itu baru dilaporkan pada pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Tim SAR gabungan perluas area pencarian bocah terbawa arus sungai
Baca juga: Petugas gabungan cari pengendara yang terbawa arus banjir di Ciamis


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023