Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 selama 14 hari untuk memberikan perhatian khusus dalam menanggulangi daerah yang terdampak.

"Hari ini kami juga sudah menetapkan tanggap darurat," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Minggu.

Ia menuturkan penetapan status tanggap darurat bencana itu bersamaan dengan kejadian bencana alam lainnya di Garut seperti tanah longsor di Kecamatan Banjarwangi, serta tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng dan Kecamatan Cisompet.

Selanjutnya adanya kejadian bencana gempa bumi tersebut, kata dia, maka Garut dinyatakan statusnya menjadi tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan mulai 26 April 2024.

"Tanggap darurat kita di 14 hari, kemarin tanggal 26 sampai dengan 14 hari ke depan yang kita tetapkan," katanya.

Ia menjelaskan kejadian bencana alam di tiga wilayah sebelumnya itu, dan saat ini ada lagi bencana alam gempa bumi yang menyebabkan kerusakan di sejumlah daerah, maka pemerintah daerah akan melakukan penanggulangan secara keseluruhan.

"Jadi hari ini pernyataan sudah 'include', jadi tidak lagi pernyataan baru, tapi ini akumulasi dari kemarin yang sudah ditetapkan," katanya.

Baca juga: BPBD Ciamis inventarisasi kerusakan rumah warga dampak gempa Garut 

Baca juga: BNPB laporkan 110 rumah rusak dan 75 KK terdampak akibat gempa Garut

Baca juga: BAZNAS terjunkan tim tanggap bencana respons dampak gempa di Garut


Ia mengatakan penetapan status itu sebagai dasar aturan untuk pemerintah daerah dalam menanggulangi dan mengucurkan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) untuk bencana alam.

"Hari ini untuk terkait dengan proses 'recovery' terhadap kondisi masyarakat, maka kita dapat menggunakan dana BTT," katanya.

Ia menambahkan seluruh jajaran Pemkab Garut maupun unsur lainnya dari berbagai instansi sudah bergerak untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana gempa bumi di Garut.

Hasil pendataan di lapangan, kata dia, ada rumah warga yang rusak dengan kategori rusak ringan, sedang, dan berat, kemudian fasilitas umum seperti rumah sakit di Pameungpeuk, fasilitas pendidikan dan kantor BRI juga rusak.

"Jadi beberapa rumah ada yang kategori memang rusak berat, kemudian sedang, dan juga ada yang ringan sedang kami inventarisir, hari ini sudah asesmen," katanya.

Ia menegaskan peristiwa gempa bumi di barat daya yang terjadi Sabtu (27/4) tengah malam itu hanya menimbulkan kerusakan dan sejumlah warga yang luka, serta dipastikan tidak ada korban jiwa.

"Sampai hari ini tidak ada ya (korban) jiwa, tapi yang luka-luka ada, seperti sekarang di Dayeuhmanggung itu ada yang luka-luka, kemudian Cisompet satu orang, tapi bukan karena langsung bencana tetapi karena memang dia lari terjatuh," katanya.

Baca juga: Bey sebut aktifitas masyarakat di wilayah terdampak gempa sudah pulih

Baca juga: Usai gempa Garut BMKG waspadai potensi longsor dan banjir bandang

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024