Bagdad (ANTARA News) - Bom mobil bunuh diri, Selasa, menewaskan seorang anggota parlemen dan 24 orang lain di daerah Syiah Bagdad, kata polisi dan petugas kesehatan, sementara petempur ISIS menyerang kota di Provinsi Anbar.

Ledakan bom hari ketiga di daerah Syiah Bagdad dan serangan di Provinsi Anbar, tempat kota strategis diancam oleh kelompok ISIS, menunjukkan kerawanan keamanan di Irak.

Ledakan di Baghdad, yang diklaim oleh ISIS terjadi pada Selasa petang ketika mobil-mobil antri memasuki permukiman, tempat salah satu masjid tersuci Syiah, Imam Kadhim.

Polisi dan para petugas medis mengatakan Ahmed al-Khafaji, anggota partai politik Bard Syiah dan seorang mantan wakil menteri dalam negeri termasuk di antaara mereka yang tewas.

Lima personil polisi juga tewas, kata polisi dan petugas medis.

Dalam serangan kedua, satu bom di pinggir jalan menewaskan tiga orang yang lewat di jalan yang ramai di distrik al-Qahira, Baghdad utara,kata polisi dan para dokter.

Serangan di Kadhimiya merupakan ledakan-ledakan bom hari ketiga di tempat itu dan yang lainnya di permukiman berpenduduk mayoritas Sunni di ibu kota Irak itu dan daerah pinggirannya. Ledakan-ledakan itu menewaskan setidaknya 77 orang sejak Ahad.

Di Provinsi Anbar para petempur ISIS merebut dua kota bulan ini di lembah sungai Eufrat, Hit dan Kubaia sementara kelompok itu terus maju ke arah timur dengan harapan dapat merebut Bendungan Haditha, di mana kelompok Sunni pro-pemerintah sedsng berperang melawan ISIS bekerja sama dengan pemerintah.

Jika bendungan itu jatuh, ISIS akan menguasai banyak pasokan air Eufrat dan akan secara efektif menguasai perbatasan Suriah cukup dekat dengan ibu kota Provinsi Anbar,Ramadi.

Di kota Bahgdadi, Provinsi Anbar 35 km tenggara Bendungan Haditha,Wali Kota Naji Arrak memperingatkan melalui telepon:" Kota " Baghdadi telah dikepung oleh para petempur ISIS sejak empat hari lalu dan krndatipun seruan-seruan kepada para komandan militer di Anbar untuk melakukan intervensi, kami tidak mendengar apa pun", demikian Reuters melaporkan.

(SYS/H-RN/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014