Jakarta (ANTARA News) - Hanya sepuluh menit dari sejak dibuka, bakso berlabel 'Makanan Gratis' di daerah bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, itu habis.  Pun demikian dengan bakso Sapi Cepen, juga habis dalam waktu sepuluh menit setelah dibuka.

"Saya tadi menyiapkan 150 porsi. Langsung ludes," kata si penjual baso bernama Asep Sutisna.

Hanya kurang dari hitungan sepuluh menit sejak membuka tutup kuali, warung Asep dikerubungi warga sambil berteriak berulang-ulang, "buka, buka, bukaa."

"Saya di sini sudah dari pukul 08.00, tadi sempet buka, tapi disuruh berhenti dulu dan mulai lagi pukul 10.00," kata pria berusia 40-an itu.

Asep lalu memasukkan bakso-bakso dalam mangkuk sterefom yang setiap mangkok berisi lima buah. Tak seperti biasa dia menjual bakso, kali ini Asep mensyaratkan warga yang ingin mencicip baksonya harus mengambil sendiri. Entah itu mangkok, kecap, sambel, atau sendok.

"Agak kepinggir bu tangannya, saya tidak bisa liat baksonya," kata Asep memperingatkan seorang ibu, yang tangannya sama sibuknya dengan tangan Asep mengubek-ubek kuali bakso.

Sebenarnya tidak hanya ibu-ibu.  Bapak-bapak, remaja, juga anak kecil, sama "bernafsu"-nya dengan ibu-ibu ini, kalau sudah urusannya 'bakso membakso'.

"Baksonya tidak dikasih garem, mienya juga tidak ada," kata Susi Amalia yang mengaku berasal dari Tanah Abang, sambil menuangkan bakso dan kuahnya ke plastik.

"Abangnya tidak sempet, nanti di rumah tinggal tambahin mie sama garam saja ya," kata Susi lagi.

Tidak hanya bakso, Susi yang sengaja ke Bundaran HI ditemani sang suami, sudah pula mencicipi makanan-makanan yang khusus digratiskan selama Kirab Nasional menyambut kekepresidenan Jokowi.

"Tadi saya juga nyobain ketroprak tapi cuma dapet lontongnya saja," kata Susi, kecewa bersemu geli. "Habis abangnya tidak sempet ngulek. Yang sudah dapet piring dan bumbu malah tidak dapet lontongnya," sambung dia, dengan kali ini diiring tawa lepas.

Susi, seperti kebanyakan peserta Kirab Nasional Jokowi-JK, sangat antusiastis menyambut acara selebrasi bagi kepelantikan Jokowi-JK.

"Iya enak acara begini, lima tahun sekali juga belum tentu," kata Susi.

Kalau Susi datang tidak jauh dari situs acara, lain halnya dengan Uti Pertiwi.  Perempuan ini datang jauh-jauh dari Cirebon hanya untuk melihat Jokowi dilantik oleh MPR.

"Hari Minggu berangkat dari Cirebon terus nginep di rumah saudara di Pluit (Jakarta Barat)," kata Uti.

Dia sudah bersiap, bahkan jauh sebelum Matahari muncul di langit. "Tadi sebelum ke sini shalat dhuha dulu, ya kira-kira jam delapan lah.  Mau liat Jokowi," katanya lagi.

Sampah


Sayang, hasil dari kemeriahan menyantap makanan gratis ini membuat jalan dan trotoar menjadi diseraki mangkuk bakso sterofom dan snack yang dibagikan gratis.

Mungkin karena tidak ada kesadaran untuk membuang sampah dengan benar, namun yang pasti tempat sampah saat itu memang jumlahnya terbatas.

Tetapi di beberapa sudut, masalah sampah ini diatasi oleh hadir cepatnya petugas kebersihan dari Suku Dinas Kebersihan, Jakarta Pusat.  Termasuk juga di sejumlah titik di kawasan Bundaran HI.

Pada awalnya sampah tidak terlalu banyak, namun begitu semakin banyak warga yang tumpah ke jalan demi menyaksikan langsung prosesi arak-arakan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ke Istana Kenegaraan, sampah pun menjadi makin berserakan yang kebanyakan berupa botol plastik, bungkus makanan ringan, dan kotak sterofom.

Namun begitu sampah kian berserakan dan kawasan semakin lengang, maka saat itu pula petugas kebersihan dari Sudin Kesehata, Jakarta Pusat, segera membersihkannya.

"Memang kami sudah diperintahkan begitu oleh kami, apalagi ada kegiatan seperti ini," kata Agus Salim dari Seksi Kebersihan, Kecamatan Senen. "Kita harus cepat bersihkan sisa-sisa sampah. Bukan cuma karena acara Jokowi, tetapi acara seperti tahun baru juga akan kami segera bersihkan."

Menurut Agus sampah yang dikumpulkan dari Bundaran HI akan ditampung di IRTI di dekat Monas. Setelah itu truk datang untuk mengangkut dan membuangnya di Bantar Gebang, Bekasi.

Tidak hanya Bundaran HI, pasukan berseragam oranye ini akan membantu bersihkan sampah di kawasan Monas yang hingga malam nanti akan menjadi perhelatan bagi suka cita rakyat untuk pemimpinnya yang baru saja dilantik.




Oleh Okta Antikasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014