Kita tidak membahas itu, karena memang itu belum menjadi pembahasan di sidang kabinet tadi. Tidak ada yang bilang jadi atau tidak (harga BBM dinaikkan), nanti kita lihat lagi perkembangannya."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku siap untuk mengemban amanah dalam menjaga ketahanan fiskal dan perekonomian nasional sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Itu dua tugas pokok yang harus saya jaga, yaitu menjaga ketahanan fiskal dan kestabilan ekonomi," kata Bambang seusai melakukan acara serah terima jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru di Jakarta, Senin.

Menkeu mengatakan tugas tersebut dapat dilakukan dengan menjaga APBN agar tidak melampaui defisit yang ditetapkan, serta berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lainnya dalam sektor finansial dan pasar keuangan.

"Saya harus bertanggung jawab terhadap ketahanan fiskal republik ini, terutama melalui instrumen APBN, kemudian menjaga bersama rekan-rekan di forum koordinasi satgas keuangan, kestabilan sistem ekonomi dan keuangan kita," ujarnya.

Menurut Menkeu, berbagai tekanan eksternal berpotensi mengganggu kestabilan perekonomian nasional pada 2015, untuk itu upaya menjaga ketahanan fiskal menjadi prioritas utama yang harus dilakukan dalam bidang ekonomi makro.

"Kita harus menjaga ketahanan ekonomi kita dalam menghadapi normalisasi kebijakan moneter Amerika di tahun depan, dan perlambatan ekonomi Tiongkok, serta satu lagi, jatuhnya harga komoditas di pasar global," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan Presiden telah memberikan arahan bahwa seluruh program pemerintah harus dilaksanakan secara cepat, dan peran Kementerian Keuangan sangat penting dalam hal pengalokasian dan penyaluran anggaran.

"Presiden menginginkan semua program yang ditujukan untuk rakyat secara langsung, apakah itu melalui pertanian, infrastruktur, perikanan maupun yang lain, itu harus bisa direalisasikan secara cepat dan tepat," kata Menkeu.

Namun, Bambang tidak mengungkapkan secara jelas mengenai arahan Presiden terkait penyesuaian harga BBM bersubsidi, karena hal itu sama sekali belum menjadi topik pembicaraan pemerintah dalam sidang kabinet.

"Kita tidak membahas itu, karena memang itu belum menjadi pembahasan di sidang kabinet tadi. Tidak ada yang bilang jadi atau tidak (harga BBM dinaikkan), nanti kita lihat lagi perkembangannya," katanya.  (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014