Semarang (ANTARA News) - Salah satu dealer utama Toyota Astra Motor Nasmoco menguasai 31 persen pasar mobil untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang Januari-September 2014.

"Market share Toyota di Jateng itu 31 persen. Kenapa bisa demikian, kami didukung oleh produk, karena avanza itu luar biasa sekali, menunjang 60 persen penjualan," ujar Manajer Operasional Nasmoco untuk Wilayah Utara Pribadi Dian Nurcahya di Semarang, Sabtu.

Anung, panggilan akrabnya, mengatakan, penjualan sepanjang Januari-September mencapai 21.200, unit di mana Avanza berkontribusi 60 persen terhadap penjualan, yang disusul Innova.

"Untuk di Jateng dan DIY, pasar mobil keluarga masih berkontribusi besar dalam penjualan. Pertama Avanza, kemudian Innova, selanjutnya kami perkirakan Agya akan menyusul penjualan yang bagus," kata Anung.

Menurut Anung, penjualan mobil pada awal tahun relatif stabil, namun sejak April hingga September, mengalami penurunan 10-15 persen karena beberapa hal, misalnya penetapan dan pelantikan presiden, serta pemilihan para menteri.

Dengan berlalunya situasi politik yang mendominasi hingga Oktober 2014, Anung optimis, Nasmoco mampu mencapai target penjualan sebesar 29.000 unit pada 2014 dengan sisa waktu dua bulan.

Nasmoco sendiri memiliki 21 dealer di Jateng dan DIY, yang dibagi ke dalam dua wilayah, yakni Utara dan Selatan, di mana wilayah Utara meliputi Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus dan Salatiga. Sementara wilayah Selatan, dealer-dealer Nasmoco tersebar di Yogyakarta, Solo, Kedu, Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Magelang dan Wonosobo.

"Untuk wilayah Utara, kontribusi penjualannya itu 45 persen, sedangkan wilayah Selatan 55 persen. Karena perkembangan market di Yogyakarta itu pesat sekali. Sementara di wilayah utara, yang terbesar hanya di Semarang, jadi di Utara ya sangat tergantung pada Semarang" kata Anung.

Sementara itu, lanjut Anung, Bea Balik Nama (BBN) untuk wilayah Semarang dinilai lebih tinggi yakni 12,5 persen dibanding Yogyakarta dan Jakarta yang hanya 10 persen.

BBN tersebut, tambah Anung, membuat harga mobil di Semarang lebih mahal 2,5 persen bila dibandingkan di Jakarta dan Yogyakarta, sehingga menurutnya, masyarakat lebih banyak yang membeli dari Yogyakarta.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014