Kerbau itu langsung kami makamkan pada Selasa malam...
Solo (ANTARA News) - Seekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet yang sampai saat ini masih dikeramatkan milik Keraton Kasunanan Surakarta mati akibat tertusuk tombak di bagian perut dan bagian kaki.

"Kerbau keramat itu mati pada Selasa (4/11) malam di sebuah kandang milik keraton yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Kerbau itu mati setelah tidak kuat menahan rasa sakit usai ditombak orang tidak dikenal beberapa waktu lalu," kata KRMH Satrio Hadinagoro putra menantu mendiang Paku Buwono (PB) XII kepada wartawan di Solo, Rabu.

Ia mengatakan kerbau itu kemudian dibawa ke komplek Keraton Kasunanan Surakarta untuk dikebumikan layaknya manusia. Sebelum dikuburkan kerbau itu terlebih dahulu disucikan oleh kerabat keraton serta pawang kerbau Kiai Slamet.

Setelah itu kerbau dibalut kafan kemudian dikubur di dekat kandang utama Keraton yang berada di alun-alun selatan.

"Kerbau itu langsung kami makamkan pada Selasa malam, pemakaman itu dibantu oleh abdi dalem keraton dan juga masyarakat sekitar Keraton," kata Satrio.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Winarno Kusumo, membenarkan adanya luka serius yang dialami oleh kerbau jantan yang mati tersebut. Menurutnya sebelum kerbau mati pihak keraton terlebih dahulu mengupayakan penyembuhan kerbau itu.

Ia mengatakan, upaya penyembuhan itu dilakukan dengan cara melakukan operasi untuk mencabut tombak yang bersarang dalam perut kerbau. Operasi itu dilakukan oleh tim dokter hewan dari Dinas Pertanian Kota Solo.

Menurutnya operasi itu berhasil dan kerbau dalam masa penyembuhan ditempatkan di kandang di wilayah Sukoharjo.

Akan tetapi, katanya, karena luka yang terjadi cukup serius, kerbau tersebut tidak bisa bertahan hidup dan mati pada Selasa malam. "Mata tombak itu sebelumnya mengeram di bagian perut kerbau, setelah dioperasi tombak bisa dikeluarkan, namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

Kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada aparat keamanan kepolisian agar ditangani dan ditangkap pelaku penusukan kerbau bule tersebut. 

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014