Kasus ini sangat mencederai FIFA. Makanya FIFA dan AFC sangat serius dalam memantau penyelesaian kasus ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Federasi sepak bola Asia atau AFC berdasarkan surat yang dikirim ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menunggu hasil penyelidikan terkait kasus gol bunuh diri pada pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang hingga 17 November.

"Saya harus melaporkan langsung ke AFC termasuk FIFA sebelum tanggal 17. Yang jelas kasus ini sangat serius karena sudah menciderai sepak bola," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, secara umum pemeriksaan terhadap pemain, pelatih, official hingga perangkat pertandingan sudah selesai dilakukan. Hanya saja, pihaknya saat ini masih melakukan proses penyusunan hasil penyelidikan yang dilakukan.

Hinca menegaskan, terkait dengan kasus yang terjadi pada pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang akan ada sekitar 30 keputusan. Keputusan ini diluar, diskualifikasi bagi kedua klub tersebut pada babak delapan besar Divisi Utama.

"Hitung saja. Masing-masing tim ada 11 pemain. Belum lagi ada pelatih maupun offisial. Tunggu saja. Semuanya masih dalam proses," kata Hinca dengan tegas.

Pria yang juga berprofesi sebagai penasehat hukum ini menambahkan, untuk masalah hukuman semuanya sudah diatur. Bahkan, pada kasus ini kemungkinan besar akan ada pihak yang akan mendapatkan hukuman seumur hidup tidak boleh beraktifitas dalam sepak bola.

Kasus PSS Sleman melawan PSIS Semarang cukup menghebohkan persepakbolaan dunia. Hal ini terjadi karena filosofi sepak bola untuk meraih kemenangan, justru dibalik. Pada pertandingan tersebut kedua tim sama-sama ingin mencari kekalahan.

"Kasus ini sangat mencederai FIFA. Makanya FIFA dan AFC sangat serius dalam memantau penyelesaian kasus ini," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Sementara itu, General Manager PSIS Semarang, Kairul Anwar menegaskan jika pihaknya telah menjelaskan dengan detail terkait dengan kasus menimpa timnya. Bahkan pihaknya juga telah melakukan penyelidikan internal di tubuh PSIS Semarang.

"Saat diperiksa, kami meminta kepada pelatih dan ofisial menjelaskan dengan detail. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Makanya kami berharap keputusan dari Komdis PSSI bisa obyektif," katanya usai menjalani pemeriksaan kedua.

Meski belum diputuskan secara resmi, sebelumnya Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan menegaskan jika kasus pada pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang diindikasikan terjadi "match fixing" atau pengaturan pertandingan.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014