Jakarta (ANTARA News) - Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Cibubur Basuki Supartono di Jakarta, Rabu, menegaskan bahwa rumah sakit khusus untuk penanganan cedera atlet tersebut siap mendukung persiapan atlet nasional menghadapi SEA Games 2015 di Singapura.

"Kesalahan penanganan cedera pada atlet bisa berakibat fatal dan bisa menghancurkan karir atlet. Kita siap untuk berkontribusi dalam menangani cedera yang terjadi pada atlet pelantas SEA Games 2015 Singapura," katanya pada "Bimbingan Teknis Penatalaksanaan Cedera Olahraga Bagi Tim Medis dan Pelatih" di Komplek Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PP PON) Cibubur.

Basuki yang dokter ahli bedah tulang itu mengatakan sampai saat ini masih sering terjadi kasus pembiaraan terhadap cedera atlet karena kurangnya pemahaman terhadap cara penanggulangan cedera tersebut, yang kemudian berakibat fatal.

"Rumah Sakit Olahraga Nasional ini sudah menyediakan banyak fasilitas khusus untuk atlet, dilengkapi peralatan untuk menunjang kebutuhan para atlet, mulai analisis postur tubuh, ruang pemeriksaan kapasitas oksigen dalam paru-paru, ruang operasi ortopedi, hingga ruang rehabilitasi medik. Nantinya saya berharap agar atlet yang cedera tidak lagi dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cimande Medikal)," katanya sambil berseloroh.

Menurut Basuki yang juga merupakan Dewan Pembina Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) itu menyatakan bahwa berdasarkan riset, sebanyak 67 persen cedera pada atlet justru terjadi pada saat berlatih, bukan saat bertanding dan yang lebih ironis, atlet dan pelatih belum mengerti bagaimana mengatasi cedera tersebut.

"Sebanyak 69 persen atlet yang cedera memilih terapi pengobatan tradisional dan belum ada kesadaran untuk memeriksa cedera ke rumah sakit atau dokter ahli. Misi RSON adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada atlet, serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan atlet maupun masyarakat umum," katanya.

Sunarno, salah seorang peserta bimtek yang juga pelatih nasional pencak silat pelatnas mengatakan atlet pencak silat yang sedang disiapkan menghadapi SEA Games 2015 Singapura secara rutin sudah memanfaatkan keberadaan rumah sakit yang berlokasi di daerah strategis di depan pusat perbelanjaan Cibubur Janction itu.

"Kami dari pelatnas silat di padepokan di Taman Mini sudah memanfaatkan RSON karena lokasinya lebih dekat. Kebanyakan jenis cedera yang dialami pesilat adalah cedera para pergelangan kaki dan lutut," kata Sunarno.

Selain silat, atlet cabang lain yang sudah memanfaatkan fasilitas di rumah sakit yang diresmikan pada Agustus 2014 lalu adalah dari taekwondo, sepak takraw dan bulu tangkis.

Sementara itu Sekretaris Menpora Alfitra Salam yang membuka secara resmi bimbingan teknis itu juga menegaskan bahwa RSON akan menghadapi tantangan besar dimasa datang, terutama untuk ikut mendukung persiapan kontingen Indonesia menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

"Harus diakui bahwa salah satu kelemahan olahraga Indonesia adalah kurangnya penerapan sport science dan keberadaan Rumah Sakit Olahraga Nasional ini diharapkan bisa membantu peningkatan prestasi para atlet," kata Alfitra.

Gedung RSON yang dibangun dengan biaya sekitar Rp200 miliar dan berlokasi hanya beberapa meter dari pintu keluar tol Cibubur tersebut, mempunyai empat lantai dengan total luas bangunan 11.000 meter persegi.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014