Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian terbaru mengungkap serat tertentu yang terkandung dalam makanan seperti sereal dan minuman dapat menyebabkan pergeseran bakteri dalam usus sehingga membantu mengurangi berat badan.  

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition itu, para peneliti berfokus pada dua serat - polydextrose, yang merupakan serat pangan dan serat jagung larut.

"Kita perlu lebih banyak serat dalam makanan kita dari banyak sumber yang berbeda," kata Hannah Holscher dari University of Illinois di Amerika Serikat.

"Kedua serat itu terlihat dapat bermanfaat saat dimasukkan dalam menu diet seimbang bersama biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan," tambah dia.

Para peneliti menemukan, ada perubahan signifikan dalam populasi bakteri di usus saat bertemu suplemen serat.
Namun, yang paling mengejutkan adalah, pergeseran Bacteroidetes, sesuatu tidak diketahui sebelumnya.

Bacteroidetes merupakan keluarga bakteri yang berperan menjaga tubu tetap langsing.

"Ini merupakan yang hal menarik bagi kami karena karya-karya penelitian lain telah menunjukkan kalau memiliki lebih banyak Bacteroidetes mungkin bermanfaat karena semakin tinggi proporsi yaitu, individu cenderung lebih ramping. Namun dengan Firmicutes yang tinggi, individu cenderung lebih gemuk, " kata Holscher.

Para peneliti menggunakan seluruh sekuensing genom untuk mengeksplorasi berbagai informasi genomik bakteri dalam usus setelah pemberian suplementasi serat.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kalau serat makanan juga dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar, diabetes tipe 2 dan penyakit lainnya. Demikian seperti dilansir Indian Express.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014