Hingga saat ini yang sudah di evakuasi sebanyak delapan orang, sedangkan sisanya sebanyak enam orang belum dapat terangkut dikarenakan cuaca yang tidak mendukung."
Jayapura (ANTARA News) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Papua Mayjen TNI Fransen G Siahaan menyatakan evakuasi terhadap enam orang awak dan penumpang helikopter Super Puma TNI AU yang mendarat darurat di pedalaman daerah itu, akan dilanjutkan Selasa (2/12).

"Rencananya evakuasi dilanjutkan kembali Selasa, masih terdapat enam personel yang belum terangkut dari lokasi kejadian," kata Mayjen Fransen G Siahaan yang juga selaku Pangkoops di Papua di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan helikopter Super Puma milik TNI AU dan personel dari Satgas Pamtas 133/YS yang melakukan pendaratan darurat di sekitar Botom dan Kiwirok di pedalaman Papua, pada Senin sore sekitar pukul 16.30 WIT berhasil dievakuasi.

Pemantauan perkembangan evakuasi masih terus dilakukan di Poskotis Batom oleh Danlanud ATS Malang Marsma TNI Dedy Permadi, sedangkan di Posko SAR Base Ops Sentani, Kabupaten Jayapura dipantau oleh Pangkoops AU Marsda TNI Abdul Muis.

"Hingga saat ini yang sudah di evakuasi sebanyak delapan orang, sedangkan sisanya sebanyak enam orang belum dapat terangkut dikarenakan cuaca yang tidak mendukung," katanya.

Fransen mengatakan tim evakuasi melibatkan tim SAR Jayapura, Paskhas TNI AU dan personel Yonif 751/R dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, helikopter Bell TNI AD dan pesawat Cassa milik TNI AU serta satu unit helikopter dari PT Freeport Indonesia.

"Saya juga menyampaikan kepada tim pencarian agar evakuasi dapat dilakukan secara optimal, dengan segala daya upaya dan sumber daya yang dimiliki. Ini bertujuan agar awak helikopter Super Puma TNI AU dan personel Satgas Pamtas 133/YS dapat secepatnya dievakuasi dari lokasi kejadian," katanya.

Helikopter Super Puma TNI AU yang membawa 10 personel Satgas Pamtas 133/YS dan awaknya diperkirakan melakukan pendaratan darurat di sekitar Botom dan Kiwirok.

Pendaratan itu dilakukan oleh pilot dikarenakan cuaca yang berubah menjadi ekstrem. "Namun kondisi itu dapat segera diketahui karena pilot membawa telepon satelit dan langsung menghubungi Base Ops TNI AU di Sentani," katanya.

Dalam laporannya, lanjut Fransen, pilot mengabarkan bahwa awak atau kru helikopter dan personil Satgas Pamtas 133/YS dinyatakan selamat, hanya saja mengalami luka-luka. "Evakuasi pertama baru dapat dilakukan pada tadi sore saat cuaca dalam kondisi baik, dan besok dilanjutkan lagi," kata dia.

"Tim evakuasi berharap cuaca pada Selasa baik dan mendukung sehingga evakuasi dapat dilakukan dengan lancar," tambahnya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014