Teheran (ANTARA News)  - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa  mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan kedutaan Iran di ibu kota Yaman.

Para anggota Dewan Keamanan mengutuk keras serangan bom 3 Desember di kediaman Duta Besar Iran untuk Yaman, yang menyebabkan sejumlah kematian dan korban lainnya.

Para anggota Dewan Keamanan menyatakan simpati yang mendalam dan berbelasungkawa kepada keluarga serta teman-teman mereka yang tewas, dan terluka oleh tindakan keji itu.

Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali bahwa terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional, dan bahwa setiap tindakan terorisme yang kriminal tidak dapat dibenarkan terlepas dari motivasi mereka, dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun itu dilakukan.

Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali tekad mereka untuk memerangi segala bentuk terorisme, sesuai dengan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Para anggota Dewan Keamanan mengingatkan prinsip dasar tidak dapat diganggu gugat termasuk tempat diplomatik dan konsuler, dan kewajiban pada Pemerintah tuan rumah, termasuk berdasarkan Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler; untuk mengambil semua langkah yang tepat guna melindungi tempat diplomatik dan konsuler terhadap setiap gangguan atau kerusakan, dan untuk mencegah gangguan perdamaian misi ini atau penurunan martabat mereka, serta untuk mencegah serangan terhadap misi diplomatik dan konsuler.

Sebuah bom mobil meledak pada Rabu di dekat kediaman duta besar Iran untuk Sanaa. Serangan tidak menghantam diplomat Iran dan mereka semua aman, demikian dilaporkan kantor berita MNA.

(Uu.H-AK/

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014