Gaza City (ANTARA News) - Hamas mengutuk tindakan penjaga perbatasan Mesir yang menembak mati seorang remaja Palestina di perbatasan Gaza pada Jumat.

"Kami mengutuk pembunuhan Zaki Hopi oleh tentara Mesir di perbatasan itu, kami menganggap apa yang terjadi itu adalah satu perkembangan berbahaya dan penggunaan kekuatan yang berlebihan," kata organisasi Islam itu dalam satu pernyataan, Sabtu.

"Apa yang terjadi itu tidak pantas dalam hubungan tetangga yang bersaudara."

Juru bicara badan urusan darurat Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan Hopi berusia 17 tahun bukan 23 tahun seperti yang dinyatakan sebelumnya.

Ia tewas di kota perbatasan Gaza, Rafah akibat ditembak tentara Mesir dari seberang perbatasan, kata Qudra, walaupun motif tindakan itu tidak segera jelas.

Pasukan perbatasan menembaki Hopi "di punggung dan peluru menembus jantung. Ia tewas di tempat itu," katanya kepada AFP.

Hopi adalah warga pertama Palestina yang tewas di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, kata Qudra.

Sementara itu, Mesir, Selasa, mengumumkan bahwa pekerjaan untuk mempelebar dua kali lipat zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza itu akan dimulai pekan depan untuk mencegah kelompok garis keras menyusup dari daerah Palestina.

Pembangunan zona penyangga selebar 500 meter di sepanjang 10km perbatasan itu dilakukan setelah bom bunuh diri 24 Oktober yang menewaskan 30 tentara Mesir. Sekitar 800 rumah dibongkar dalam proses pembangunan itu.

Setelah insiden itu, Mesir mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di daerah-daerah Sinai Utara, satu daerah terpencil tetapi strategis yang berbatasan dengan Israel dan Gaza, dan menutup pelintasan Rafah selama dua bulan.

Tempat penyeberangan itu adalah satu-satunya pintu gerbang Gaza ke dunia luar yang tidak dikuasai Israel.

Mesir menduga kelompok pejuang Palestina membantu serangan-serangan kelompok garis keras terhadap pasukan keamanannya, yang meningkat sejak militer menggulingkan presiden terpilih Mohamed Moursi tahun lalu.

Militer Mesir juga meningkatkan penghancuran terowongan-terowongan dari Gaza yang dikatakannya digunakan untuk menyelundupkan senjata-senjata makanan dan uang oleh kelompok Hamas yang menguasai wilayah itu.

Kairo mengatakan pihaknya telah menghancurkan lebih dari 1.600 terowongan sejak Moursi digulingkan.

(Uu.H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015