Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (214) bersumpah akan meningkatkan "tekanan militer" terhadap Hamas di tengah serangan mematikan di Jalur Gaza.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan meningkatkan tekanan politik dan militer pada Hamas karena itulah satu-satunya jalan untuk membebaskan para sandera," ujar Netanyahu dalam pidato yang dirilis kantornya pada malam perayaan Paskah Yahudi.

Mengenai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas yang diharapkan, Netanyahu mengeklaim bahwa “Hamas mendapat dorongan dari tekanan yang dikenakan pada pemerintah Israel.”

"Semua usulan untuk membebaskan sandera ditolak mentah-mentah oleh Hamas," kata perdana menteri Israel itu.

Belum ada tanggapan dari Hamas mengenai tuduhan itu.

Tekanan dari keluarga sandera dan pihak oposisi terhadap pemerintah Israel semakin meningkat. Mereka mendesak pemerintah mencapai kesepakatan pertukaran dengan Hamas.

Kelompok perlawanan Palestina itu, yang diduga menawan 133 sandera, menuntut Israel menghentikan serangan brutal  di Jalur Gaza sebagai imbalan atas perjanjian pertukaran sandera-tahanan dengan pemerintah Israel.

Hampir 34.100 warga Palestina terbunuh dan 76.800 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023, di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan kebutuhan pokok.

Israel sendiri mengatakan hampir 1.200 orang di pihaknya tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Kesepakatan sebelumnya pada November berhasil membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza  mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Sumber: Anadolu

Baca juga: Israel tak akan setujui gencatan senjata tanpa pembebasan sandera

Baca juga: Israel akan lanjutkan perang di Gaza hingga sandera dibebaskan


 

Sehari setelah penyerangan, Israel sandera 5.000 orang di RS Al-Shifa

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024