Kami berdoa agar keduanya segera ditemukan"
Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan duka cita dia dan masyarakat daerahnya pada para korban pesawat Airasia QZ8501, khususnya dua orang warga Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang menaiki pesawat itu dan sampai kini belum ditemukan.

"Sebagai sesama anak bangsa Indonesia yang kebetulan berasal dari MBD wajarnya sekiranya masyarakat Maluku berbelasungkawa terhadap dua korban masih belum ditemukan itu," kata dia di Ambon, Senin.

Kedua penumpang QZ8501 asal Maluku itu adalah Indri Yani Abraham dan Viona Florensia Abraham. Keduanya penduduk desa Tomra, Pulau Leti, dan berpofesi wirausahawan pengelola toko di Leti dan Pulau Tiakur.

Ibunda kedua korban QZ8501 ini adalah pendeta di Pulau Leti.

"Kami berdoa agar keduanya segera ditemukan dan proses selanjutnya menjadi kewenangan keluarga, terutama terkait lokasi pemakaman," kata Gubernur Said.

Menurut Adolof Unawekly, seorang tokoh masyarakat MBD, Indri dan Viona berangkat ke Singapura dalam rangka liburan akhir tahun.

Dikabarkan ada tiga penumpang lain asal Maluku dalam QZ8501, yakni Raynaldi Theodorus, Winoya Theodorus dan Hendra Theodorus. Mereka dikabarkan berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat.





Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015