Penguatan-penguatan itu misalnya kebijakan reformasi agraria, subsidi input, perbaikan infrastuktur desa dan pertanian, kebijakan harga, pembatasan kepemilikan lahan, dan dibentuknya bank tani,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bidang Infrastruktur dan Properti Bahlil Lahadalia mengatakan penguatan sektor pertanian dan sumber daya alam diperlukan untuk menciptakan sektor basis yang kokoh.

"Penguatan-penguatan itu misalnya kebijakan reformasi agraria, subsidi input, perbaikan infrastuktur desa dan pertanian, kebijakan harga, pembatasan kepemilikan lahan, dan dibentuknya bank tani," kata Bahlil di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan hal ini dalam Seminar Nasional Bonus Demografi "Penguatan Ideologi Ekonomi Politik Indonesia dan Tantangan Globalisasi Politik Untuk Pengusaha Muda dan Indonesia Berkelanjutan" yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta.

Ia menjelaskan, sektor industri pada masa depan harus bertumpu kepada sektor basis seperti pertanian dan SDA.

"Subsektor pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, perkebunan, dan SDA lainnya harus diolah menjadi barang manufaktur yang bernilai tambah," kata Bahlil yang juga akan mencalonkan diri sebagai Calon Ketua BPP HIPMI periode 2015-2018.

Menurutnya, untuk menciptakan sektor basis yang kokoh pada sektor pertanian dan SDA diperlukan juga sektor keuangan yang sehat dan berpihak.

"Sektor perbankan menjadi pendonor terbesar sektor riil, mencapai sekitar 80 persen dari total kredit," katanya.

Ia mengatakan, permasalahan yang dihadapi saat ini, contohnya dalam hal perbankan yang tidak memiliki pemihakan kepada sektor pertanian dan industri,

"Selain itu, dalam hal pasar modal dan asuransi yang peranannya masih kecil untuk membantu sektor usaha, termasuk dominasi asing yang sangat besar," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah harus memastikan sektor keuangan yang sehat dan afirmatif terhadap usaha kecil dan semua ini juga harus didukung oleh kebijakan moneter yang progresif.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015