Juneau (ANTARA News) - Beberapa kelompok beruang kutub telah perlahan-lahan bergerak menuju pulau-pulau di utara Kanada, yang memiliki es arktik (es Kutub Utara) yang lebih tahan lama, menurut sebuah hasil studi ilmiah baru yang dipublikasikan awal Januari dalam jurnal PLOS ONE.

Studi ilmiah itu memprediksi bahwa perpindahan para beruang kutub yang terkait dengan perubahan iklim itu akan terus berlanjut.

Hasil studi tersebut didasarkan pada DNA yang diambil dari hampir 2.800 beruang kutub di negara-negara yang terdapat habitat binatang mamalia itu, antara lain Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Greenland dan Norwegia.

Para peneliti melacak pergerakan beruang kutub melalui kesamaan genetik di antara para beruang di empat wilayah.

Penelitian menemukan, beberapa kelompok beruang dari daerah Kutub Utara bagian timur Kanada serta wilayah laut dari timur Greenland dan Siberia melakukan perjalanan ke wilayah Perairan Kanada yang juga dikenal sebagai Arktik Nusantara, di mana terdapat lebih banyak es.

Migrasi itu telah terjadi selama satu hingga tiga generasi terakhir beruang kutub, atau antara 15 dan 45 tahun, kata peneliti dari Badan Survei Geologi AS Elizabeth Peacock, yang merupakan penulis utama studi tersebut.

Beruang-beruang kutub itu bermigrasi ke daerah yang terletak di sebelah utara daratan Kanada, dekat dengan Nunavut dan Northwest Territories. Wilayah itu terdiri dari lebih dari 36.000 pulau dan memiliki luas lebih dari 550.000 mil persegi (1,4 juta kilometer persegi).

"Beruang memilih daerah itu karena di sana adalah tempat di mana laut lebih tahan terhadap panas akibat pola sirkulasi, geografi yang kompleks dan lintang utara yang lebih dingin," kata Peacock.

Menurut hasil penelitian tersebut, Kepulauan Kanada dapat berfungsi sebagai perlindungan masa depan bagi beruang kutub.

Sejak 1979, tingkat spasial es laut Kutub Utara di musim gugur telah menurun lebih dari sembilan persen per dekade hingga 2010, kata para peneliti, demikian Reuters melaporkan.

(Y012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015