... melakukan itu sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya--segala salam dan shalawat kepadanya...
Dubai, Uni Emirat Arab (ANTARA News) - Jaringan al Qaeda di Yaman (AQAP) mengaku bertanggung jawab atas serangan di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, dan menyebut penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai pembenaran.

Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin AQAP, Nassir bin Ali al-Ansi, dalam video yang diunggah si situs sosial YouTube.

"Berkaitan dengan Perang Paris, kami, Organisasi Jihad al Qaeda di Semenanjung Arab mengaku bertanggung jawab atas operasi tersebut sebagai pembalasan untuk Rasulullah (Utusan Tuhan)," kata Ali al-Ansi dalam rekaman video itu.

Sebagaimana diketahui dua orang bersenjata menembaki kantor Charlie Hebdo dan menewaskan 17 orang pegawai majalah satir yang sering secara satir mengejek tingkah laku penganut agama--bukan hanya Islam melainkan juga agama lain seperti Kristen dan Yahudi.

Ali al-Ansi, yang merupakan ideolog utama AQAP, mengatakan bahwa "orang yang memilih target, menjabarkan rencana, dan kemudian mendanai operasi di Paris adalah salah satu pemimpin dari organisasi" tanpa menyebut nama orang tersebut.

Dia juga menambahkan tanpa merinci lebih lanjut bahwa serangan di Paris adalah "implementasi" dari perintah pemimpin tertinggi al Qaeda, Ayman az-Zawahri, yang menyerukan para Muslim untuk menyerang negara Barat menggunakan cara apa pun yang bisa digunakan.

AQAP organisasi yang dipimpin Nassir aw-Wuhayshi. Dalam organisasi Al Qaeda secara keseluruhan, dia adalah orang nomor dua setelah az-Zawahri.

"Kami melakukan itu sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya--segala salam dan shalawat kepadanya," kata Ali al-Ansi.

Hingga belum ada yang bisa bisa memastikan otentisitas rekaman video yang juga menampilkan logo grup media milik al Qaeda, am-Malahim, itu.

Sementara itu di Paris, edisi pertama Charlie Hebdo sejak serangan di kantornya langsung terjual habis hanya dalam waktu beberapa menit pada Rabu ini. Orang-orang rela mengantri untuk membeli majalah mingguan itu demi menunjukkan dukungan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015