Sejak awal Januari 2015, sebagian besar wilayah di Riau telah minim terjadi hujan,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau telah memasuki musim kemarau.

"Sejak awal Januari 2015, sebagian besar wilayah di Riau telah minim terjadi hujan," kata Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Ibnu Amiruddin kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan, menurut prakiraan cuaca hari ini hingga beberapa hari kedepan, secara umum Riau cerah hingga berawan.

Menurut dia, peluang hujan terjadi untuk wilayah Riau bagian tengah dan Selatan meliputi Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru.

"Namun sifatnya lokal dan intensitasnya ringan. Namun untuk sebagian besar wilayah kabupaten/kota lainnya sangat kecil kemungkinnan terjadi hujan," katanya.

Ibnu mengatakan, kondisi demikian telah berlangsung sejak beberapa pekan di Januari 2015 sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap yang selama ini terjadi.

Ia mengatakan, sebagai upaya antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak mulai dari pemerintah daerah hingga pusat.

"Setiap perkembangan adanya titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan selalu kami sampaikan ke badan penanggulangan bencana di seluruh kabupaten/kota di Riau," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Modis dengan penggunaan sensor Terra dan Aqua terakhir pada Sabtu (17/1) pagi merekam kemunculan 40 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera.

"Terbanyak berada di Provinsi Riau yakni mencapai 26 titik," kata Analis Ibnu Amiruddin.

Ia menjelaskan, selain di Riau "hotspot" juga terdeteksi oleh modis berada di daratan Provinsi Bangka Belitung sebanyak enam titik, Sumatera Utara ada empat titik, kemudian Jambi yakni tiga dan Sumatera Selatan hanya satu titik.

Sementara khusus 26 titik panas di Riau menurut hasil sorotan sensor Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB tersebar di enam wilayah kabupaten.

Terbanyak kata Ibnu berada di Pelalawan yakni sepuluh titik dan Indragiri Hilir serta Indragiri Hulu masing-masing enam titik panas.

Selanjutnya untuk di daratan Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua titik dan terakkhir kata Ibnu berada di Bengkalis dan Kabupaten Siak masing-masing satu "hotspot". 

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015