Kalianda (ANTARA News) - Penumpang jasa angkutan transportasi kapal feri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, tujuan Merak, Banten memprotes harga tiket penyeberangan yang tidak kunjung turun, padahal harga bahan bakar minyak secara resmi sudah turun.

Salah satu penumpang, Yanto (38), di Bakauheni, Selasa, mempertanyakan harga penjualan tiket masih dijual dengan harga biasa.

Ia mengatakan, seharusnya pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, menurunkan harga penjualan tiket seiring dengan turunnya harga bahan bakar.

"Saya kira bahan bakar turun tiket juga ikut turun, tetapi ini harganya masih sama seperti biasa," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Suhendra (21), penumpang asal Sumatera Utara, merasa sedikit kesal karena harus mengeluarkan biaya yang sama untuk pembelian tiket kapal.

"Kenapa tiket tidak turun, kemarin BBM naik tiket ikut naik, Sekarang BBM-kan sudah turun harusnya ikut turun," katanya.

Ia menambahkan, turunnya harga BBM harusnya dapat bersinergi dengan harga tiket penyeberangan. Tidak hanya waktu naik saja tetapi juga saat turun.

"Harapan saya pemerintah pusat selaku pemegang kebijakan, dapat ikut serta menstabilkan harga," ujarnya.

Manager Opersional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Kementerian Perhubungan untuk tindak lanjut harga penjualan tiket tersebut.

"Kita masih menunggu informasi dari pusat, apakah tiket ini akan turun atau tidak," ujarnya.

(A054)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015