"Pada perayaan peringatan tahun ini, selain Konferensi Mahasiswa, akan ada berbagai acara lainnya seperti Karnaval Budaya Asia-Afrika dengan melibatkan 109 negara," kata Kepala Museum KAA Thomas Siregar di Bandung, Rabu.
Konferensi ini, kata dia, diharapkan akan lebih menggugah kepedulian para generasi muda, sebagai agen perubahan dalam pembangunan dan peradaban dunia.
"Dan melalui konferensi tahun 2015 ini, kami berharap para mahasiswa atau generasi muda tidak hanya berdiam diri, namun peka terhadap permasalahan yang ada saat ini, seperti pendidikan, kemiskinan, dan penegakan hukum," kata dia.
Melalui konferensi ini, pihaknya ingin mengajak pemuda untuk juga ikut meluangkan waktu berpikir secara cermat, berkontribusi apa yang bisa kita sumbangkan untuk memberikan pemikiran.
"Sumbangan pemikiran apa yang bisa kita berikan buat bangsa kita dan tentu untuk dunia," katanya.
Selain itu, lanjut dia, para pemuda pun dapat menjalin kerja sama dan meningkatkan soliditas, serta dapat memberikan kontribusi melalui pemikirannya, dalam proses pembangunan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika serta dunia, sehingga semangat Dasa Sila Nandung dapat terus terjaga.
Lebih lanjut ia mengatakan Koferensi Mahasiswa Asia-Afrika pernah berlangsung setahun usai KAA pada tahun 1955.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
