Forum ini sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk menjajaki kerja sama ekonomi dan promosi untuk menarik investasi,"
Davos (ANTARA News) - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel akan menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, yang diikuti oleh kalangan pimpinan bisnis dunia, di Davos, Swiss, pada 22-24 Januari 2015.

"Forum ini sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk menjajaki kerja sama ekonomi dan promosi untuk menarik investasi," kata Rachmat dalam pesan singkatnya kepada Antara, Rabu.

Salah satu topik yang dibahas dalam WEF tahun ini adalah "Trade & Investment in the 21st Century: What really matters"

Pada sesi tersebut akan diulas dua inisiatif WEF yaitu berbagai inisiatif reformasi praktik perdagangan secara langsung dan perbaikan sistemik jangka panjang.

Selain itu Mendag Rachmat Gobel juga memanfaatkan ajang tersebut untuk melakukan sejumlah pertemuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara lain dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat (United States Trade Representative), serta pelaku bisnis dunia.

Saat ini Mendag Rachmat Gobel masih berada di Jepang untuk menjajaki kerja sama di bidang perdagangan, termasuk investasi dan industri, dengan kalangan pebisnis di Negeri Sakura itu.

Selain Mendag, sejumlah nama pebisnis Indonesia hadir pada WEF tersebut antara lain Presdir PT Astra International Tbk Prijono Sugiato, Presdir Grup Sinar Mas Franky Wijaya, Chris Kanter dari Kadin Indonesia, Presdir Bank Mandiri Tbk Budi Sadikin.

Sementara itu, pada pembukaan semalam, Pendiri dan Pimpinan WEF Klaus Schwab menegaskan bahwa forum dunia yang dihadiri lebih kalangan pebisnis dan perwakilan pemerintah berbagai negara itu merupakan wahana untuk mencari solusi atas berbagai masalah global.

"Acara ini tempat bagi kita untuk berbagi dan peduli dengan berbagai masalah global," katanya.

Ia mengatakan ke depan banyak tantangan yang dihadapi dunia namun juga banyak peluang untuk menghadapi persoalan itu.

"Forum ini bukan untuk mendefinisikan agenda, tapi mencari solusi," ujarnya.

Pertemuan WEF tahun ini mengusung tema "The New Global Context" yang membahas tantangan-tantangan utama saat ini, khususnya perubahan terkini mengenai politik, ekonomi, sosial dan teknologi.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015