Orang-orang sepertinya pada takut beli apel


Kuala Pembuag, Kalteng (ANTARA News) - Sejumlah pedagang buah di Kabupaten Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, mengeluhkan penurunan omzet penjualan apel, dampak pemberitaan tentang kandungan bakteri dalam buah tersebut.

"Meskipun apel yang dinyatakan mengadung bakteri adalah apel jenis Granny Smith dan Gala, tapi masyarakat tahunya cuma apel saja, akhirnya mereka takut beli apel," kata Nisa (29), salah satu pedagang buah di Pasar SAIK Kuala Pembuang, Senin.

Ia mengungkapkan, sejak ramainya pemberitaan tentang kedua apel asal Amerika Serikat yang mengandung bakteri, dalam sehari apel miliknya yang laku terjual hanya sekitar 3 kilogram, padahal sebelum itu apel miliknya dapat terjual hingga 10 kilogram dalam sehari.

"Orang-orang sepertinya pada takut beli apel," katanya.

Ibu satu anak ini menambahkan, ketika awal-awal berjualan buah, ia memang pernah berjualan apel jenis Granny Smith dan Gala, tapi karena rasanya yang agak asam, maka apel itu kurang diminati, kemudian ia lebih memilih untuk memasarkan apel jenis Fuji Jepang dan apel lokal dari Malang.

"Dulu memang pernah berjualan apel dari Amerika Serikat, tapi sekarang sudah tidak lagi. Selain rasanya kurang enak, harganya juga mahal, jadi lambat lakunya, maka saya tidak pernah lagi berjualan apel impor dari Amerika," katanya.

Menyikapi menurutnya omzet penjualan apel, akhirnya ia memilih untuk mengalah terlebih dahulu, yakni dengan mengurangi pasokan semua jenis apel yang didatangkan Sampit Kotawaringin Timur.

"Biasanya sekali datang bisa sampai tujuh kardus, dan satu kardus itu isinya sampai 20 kilogram. Tapi untuk sementara kita kurangi dulu menjadi dua atau tiga kardus sampai situasi benar-benar stabil," katanya.





Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015