Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond untuk membahas beberapa isu dan arah hubungan antar kedua negara.

"Hari ini kita melakukan pertemuan bilateral. Pertemuan ini merupakan yang pertama kita lakukan, tetapi bukan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Menlu Philip Hammond," kata Menlu Retno usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, dari hasil pertemuan itu kedua pihak menyimpulkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Inggris berada dalam jalur dan arah yang baik.

"Hubungan Indonesia dan UK (United Kingdom/Inggris Raya) berada dalam track (jalur) dan direction (arah) yang bagus. Kami sepakat berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara," ujar dia.

Retno menyebutkan, dalam bidang perdagangan Inggris merupakan salah satu mitra yang paling besar bagi Indonesia. Inggris merupakan mitra terbesar keempat di bidang perdagangan.

Sementara untuk bidang investasi, kata dia, Inggris merupakan mitra terbesar Indonesia di Eropa.

"Mengenai pariwisata, Inggris juga merupakan partner terbesar di Eropa," lanjut dia.

Pada akhir pertemuan bilateral, Menlu Inggris Philip Hammond menyatakan harapan untuk kembali diadakannya pertemuan bilateral khusus untuk membahas kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Ajakan itu disambut dengan baik oleh Menlu Retno.

"Hubungan antara Inggris dan Indonesia terus berkembang. Inggris sangat menghargai hubungan tersebut, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia," ujar Hammond.

Menlu Inggris itu menyampaikan bahwa ia berharap Indonesia memainkan peran yang lebih besar dalam upaya menjaga perdamaian di kawasan maupun di dunia internasional.

Menanggapi hal itu, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkontribusi terbesar dalam menjaga perdamaian, yaitu negara dengan peringkat ke-16 dalam upaya memelihara perdamaian dunia.

Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia sedang berupaya untuk mewujudkan "4.000 peace keepers vision" (visi 4.000 penjaga perdamaian).

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015