Kami menargetkan layanan pemandu moda selama 2015 bisa ditingkatkan menjadi 25--30 lokasi bandara

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa angkutan darat milik negara, Perum Damri, menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp1,4 triliun, melonjak dari proyeksi pendapatan pada tahun lalu yang diperkirakan sebesar Rp1,2 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan akan didorong berlanjutnya ekspansi operasional Damri ke sejumlah daerah dan peningkatan kualitas layanan," kata Direktur Utama Damri Agus Suherman Subrata kepada Antara usai acara penandatangan Pengalihan Penyelenggaraan Kepesertaan Pegawai BUMN kepada Asuransi Jiwa Taspen, di Jakarta, Rabu.

Saat yang bersamaan pada tahun 2015 dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Damri juga diharapkan mampu mencetak laba bersih sebesar Rp127 miliar, naik dari sekitar Rp94 miliar pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, kata Agus, kontribusi terbesar terhadap pendapatan masih berasal dari segmen pemandu moda, salah satunya bus bandara yang beroperasi di 19 lokasi bandara.

"Kami menargetkan layanan pemandu moda selama 2015 bisa ditingkatkan menjadi 25--30 lokasi bandara," ujarnya.

Sementara itu, segmen bus dalam kota, yang pada tahun 2012 masih rugi, sejak 2013 sudah mengalami untung dari pengelolaan Bus TransJakarta koridor I, VIII, dan XI.

Saat ini, Perum Damri memiliki 2.500 unit kendaraan yang melayani 439 trayek perjalanan pada sejumlah wilayah Indonesia.

"Mulai 2015, Damri gencar mengembangkan layanan tidak saja pada bus bandara, tetapi juga akan melayani angkutan di stasiun kereta api dan pelabuhan laut," tegasnya.

Pengembangan bus bandara bekerja sama dengan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, di pelabuhan bekerja sama dengan Pelindo I dan Pelindo II, di stasiun kereta dengan PT Kereta Api Indonesia, dan pada penyeberangan dengan PT ASDP Ferry Indonesia.

Pada tahun 2015, Pemerintah merencanakan pengadaan sebanyak 1.000 unit bus dengan investasi sekitar Rp1,2 triliun--Rp1,3 triliun yang akan disebar ke 28 kota.

"Damri ditunjuk menjadi operatornya. Mudah-mudahan disetujui pada APBN-P 2015. Pada tahap awal segera dapat dioperasikan pada 28 kota dan mencapai 80 kota dalam tiga tahun ke depan," ujarnya.

(R017)


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015