Jakarta (ANTARA News) - Sebuah parade karnaval di Braunschweig, Jerman utara, dibatalkan lewat pemberitahuan singkat setelah ancaman teror.

Sebuah ancaman yang disebut datang dari kelompok Islam itu diidentifikasi oleh sumber keamanan negara, demikian dikutip dari BBC, Minggu malam.

Polisi mengimbau masyarakat yang berencana hadir agar tetap tinggal di rumah.

Parade yang sudah dikenal menjadi daya tarik di kawasan tersebut dibatalkan hanya 90 menit sebelum acara akan dimulai.

"Banyak orang yang tiba di stasiun kereta api sudah siap dengan kostumnya dan sangat kecewa - tapi kami tidak ingin mengambil risiko," kata juru bicara polisi Thomas Angsa.

Parade Braunschweig Karnaval dilaporkan menarik sekitar 250.000 pengunjung setiap tahun. Lebih dari 4.000 peserta dalam kostum yang menarik berbaris melewati rute sepanjang 6 km (empat mil) di seputar kota.

Keputusan pembatalan parade karnaval tersebut diambil oleh Walikota Ulrich Markurth dan pemimpin acara parade itu, Gerhard Baller.

"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi kota kami," kata Walikota Markurth kepada NDR.

"Penemuan polisi ini bagaimanpun tidak memberikan kami pilihan lain," tambahnya.

Parade karnaval besar dan pesta jalan diadakan setiap tahun pada Minggu sebelum puasa Pra-Paskah di daerah-daerah wilayah Katolik di Jerman.

Pembatalan datang beberapa jam setelah polisi Denmark menembak mati seorang pria yang mereka percaya berada di belakang dua serangan mematikan sebelumnya di Kopenhagen, meskipun salah satu kepala polisi Jerman seperti dikutip mengatakan tidak ada hubungannya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015