Sukabumi (ANTARA News) - Dalam sepekan terakhir ini harga daging ayam potong atau broiler dan telur ayam negeri di Kota Sukabumi, Jawa Barat, anjlok dengan penurunan harga Rp2.000 setiap kilogramnya.

"Dari hasil pantauan kami langsung ke pasar tradisional, harga daging ayam potong turun 6,67 persen atau sebesar Rp2 ribu dari harga pekan lalu Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu setiap kilogramnya dan dan telur ayam negeri/ras turun sebesar 9,1 persen atau Rp2 ribu dari harga pekan lalu Rp22 ribu menjadi Rp20 ribu/kg," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna kepada ANTARA News, di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, adapun faktor yang menjadi penyebab terjadinya penurunan harga terhadap kedua jenis komoditi tersebut karena pasokan dari berbagai daerah mengalami peningkatan yang mengakibatkan harga kedua jenis komoditi tersebut terkoreksi turun. Selain itu, meningkatnya pasokan ini karena peternak sudah mulai memanen ayamnya.

Namun demikian, pihaknya terus memantau setiap distribusi kedua komoditi kebutuhan pokok masyarakat ini, karena fluktuasi harga bisa kapan saja terjadi jika permintaan tidak berimbang dengan persediaan maupun sebaliknya. Selain itu, diharapkan harga telur dan daging ayam ini terus stabil.

"Tidak menutup kemungkinan harganya kembali turun jika pasokan ke pasar terus meningkat, tapi kami juga tetap melakukan antisipasi khawatir ada lonjakan permintaan yang tidak diimbangi oleh persediaan," tambahnya.

Sementara, penjual telur ayam di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Andi mengatakan penurunan harga telur ayam ras ini karena permintaan menurun tetapi, persediaan meningkat. Tetapi penurunan permintaan ini tidak signifikan tapi lebih dikarenakan masih ada kekhawatiran di masyarakat akan tingginya harga telur.

Di tempat yang sama, Yanti penjual daging ayam broiler menyebutkan awalnya harga daging ayam naik hingga Rp33 ribu/kilogram, namun beberapa pelan terakhir ini harganya turun drastis dan saat ini hanya Rp28 ribu/kg.

"Saat ini pasokan cukup banyak dan penjualan pun kembali "bergairah"," katanya.



Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015