Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto ditaklukan pasangan unggulan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei dalam turnamen Yonex All England Open 2015.

Pasangan pemusatan pelatihan nasional PBSI itu dipaksa menyerah oleh Zhang/Zhao pada putaran semifinal yang berlangsung selama 41 menit dengan skor 15-21 dan 10-21 di Barclaycard Arena Birmingham Inggris, Sabtu.

Praveen/Debby pada game pertama tidak mampu mengejar selisih angka dari pasangan unggulan Tiongkok itu setelah mencapi skor 1-1. Mereka tertinggal 2-5, 4-8, 5-14, 7-17, 9-19, hingga 15-21.

Pada game kedua, Zhang/Zhao semakin melesatkan perolehan angka dari ganda campuran Indonesia berperingkat 13 dunia itu dengan skor 3-1, 5-2, 6-5, 10-8, 14-8, hingga 21-10.

"Permainan saya hari ini tidak muncul. Sejak game pertama kami sudah tertekan oleh mereka. Pada game kedua tetap mencoba menyerang tapi justru semakin tertekan," kata Praveen.

Praveen mengaku telah mencoba untuk bermain lebih baik bersama Debby saat berhadapan dengan pasangan Tiongkok itu.

Tapi, dalam pertemuan ketiga itu Praveen/Debby tetap kalah dari sang unggulan pertama.

Debby mengaku mulai merasakan irama pertandingan saat tertinggal 11-20 pada game pertama sehingga sulit mengejar perolehan skor Zhang/Zhao.

Meski langkah ganda campuran Indonesia itu harus terhenti pada putaran semifinal turnamen tingkat Super Series Premier berhadiah total 500 ribu dolar AS itu, mereka mengaku bersyukur karena capaian pada turnamen 2015 lebih baik dibanding All England 2014 saat mereka harus mudur lebih awal.

"Kami memang tidak puas dengan hasil ini. Tapi, apapun itu tetap kami syukuri. Kami berharap dapat bermain lebih baik lagi pada pertandingan berikutnya," kata Debby.

Indonesia masih mempunyai satu wakil terakhir yang bertanding pada semifinal All England 2015 yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu akan berhadapan dengan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dalam pertandingan yang akan berlangsung pada Sabtu waktu setempat.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015