“Bersyukur di All England bisa sama-sama lihat bagaimana penampilan anak-anak itu, dari situ justru ini tren positif menurut saya, ujungnya kan di Olimpiade. Tinggal bagaimana nih menjaga performa itu,” kata Ricky, saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Rabu.
Lebih lanjut, Ricky menilai bahwa prestasi yang ditorehkan para atlet merupakan hasil dari proses panjang yang telah mereka lalui sejak lama.
“Ini memang proses mereka, proses panjang, tinggal bagaimana mereka mengeluarkan kemampuannya, lawan-lawan luar biasa dikalahkan, bahkan dari match pertama, first round, second round, bukan hanya sangat konsisten tapi meningkat sampai dengan final,” kata dia.
“Tinggal nanti peak-nya kita berharap menjaga penampilan seperti kemarin, bisa diperlihatkan nanti di Olimpiade,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: PBSI harap atlet tetap fokus demi capai performa puncak di Paris
Saat disinggung mengenai perannya sebagai kabid binpres baru, peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta itu tetap menekankan bahwa prestasi merupakan buah dari kerja keras para atlet dan dukungan pelatih serta tim yang solid.
“(Peran) Kita tinggal bagaimana menekankan, utamanya saya kepada pelatih, yang paling dekat ke atletnya, untuk lebih komitmen lagi,” kata Ricky.
Menurut dia, kunci utama dari prestasi adalah konsistensi, komitmen, dan semangat juang yang tinggi. Ia menambahkan, sisi nonteknis juga tidak kalah penting dari penguatan aspek teknis seperti kekuatan pukulan, dan lainnya.
“Saya hanya bisa berharap dan saya sampaikan ini ke pemain-pemain elite, untuk bisa jaga kesehatan, main bisa maksimal, itu kita saja sudah bersyukur,” kata Ricky.
“Untuk mengeluarkan segala kemampuannya, karena secara teknis, secara kualitas mereka kan sudah pemain-pemain tingkat dunia. Tinggal fighting spirit mereka, mengeluarkan segala kemampuannya yang sudah dipersiapkan, itu saja. Ayo, kita sama-sama,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Menpora ajak warga dukung tim bulu tangkis berprestasi di Olimpiade
Baca juga: PBSI prioritaskan tiga nomor untuk rebut medali Olimpiade Paris
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
