Tanjungpinang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengupayakan penerbangan ke wilayah tertentu tanpa perlu melalui Jakarta dengan membangun bandara yang luas di daerah sehingga dapat didarati pesawat berbadan besar.

"Panjang runway di Bandara Tanjungpinang maupun bandara lainnya minimal 2.300 meter sehingga pesawat berbadan besar dapat mendarat. Kalau sudah ada bandara yang besar, penerbangan jangan melalui Jakarta melulu," kata Jonan di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis.

Penumpang dari Tanjungpinang, misalnya, harus transit di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Kalimantan, maupun wilayah lainnya.

"Biaya jadi mahal. Ini yang mau diperbaiki," katanya.

Dia mengupayakan seluruh bandara di Indonesia memiliki landasan pacu yang panjang. Bandara yang dapat didarati pesawat berbadan besar dapat memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.

 "Kalau bandaranya bagus, diharapkan biaya penerbangan juga bisa lebih murah," katanya.

Pemerintah daerah, termasuk Kepulauan Riau (Kepri), tidak perlu memikirkan anggaran untuk pembangunan bandara, namun yang harus menyiapkan lahan.

"Kalau sudah ada lahan, layak untuk dibangun bandara, pemerintah pusat siap membantu pembangunannya," ujarnya.

Jonan memuji Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Menurutnya, bandara tersebut bagus, meski pembangunannya belum selesai.

"Bandara ini bagus, menarik," katanya seraya menawarkan kepada Pemerintah Provinsi Kepri segera mengusulkan apa saja di bidang perhubungan yang akan dibangun.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015