Boyolali (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, menilai pengembangan varietas padi unggulan "Sidenuk" hasil riset dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), termasuk di Kabupaten Boyolali, terbukti berhasil.

"Varietas padi hasil penelitian Batan itu mampu menghasilkan gabah kering giling sebanyak 9,1 ton per hektare atau lebih tinggi dibandingkan dengan varietas padi lainnya," katanya di sela kunjungan kerja di PP Kerja Batan, Desa Karangduren, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut Muhammad Nasir, jika tanaman padi varietas lainnya kemampuan menproduksi rata-rata antara 6 hingga 8 ton per hekteare, maka Sidenuk jutsru bisa mencapai sekitar 9 ton per hektare.

Tanaman padi varietas Sidenuk tersebut sukses dikembangkan di sejumlah daerah percontohan baik wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah, termasuk Kabupetan Boyolali ini.

Penggunaan varietas ini sudah mencakup sekitar 40 persen di tingkat nasional.

Menurut dia, varietas padi sidenuk tersebut berasnya terasa pulen dan memiliki umur yang lebih pendek dibanding varietas lainnya, sehingga ke depan dapat dikembangkan di seluruh Indonesia.

Kendati demikian, Batan kini sedang melakukan pengembangan varietas baru yakni Tropical yang lebih unggul dibandingkan dengan Sidenuk. Varietas Tropical ini untuk memperbaiki kekurangan Sidenuk.

Varietas padi Tropical memiliki keunggulan lebih tahan terhadap serangan hama dan diperkirakan tiga tahun lagi sudah bisa dipasarkan untuk dikembangkan.

Bahkan, varietas padi Tropical tersebut selain tahan serangan hama, juga produksinya mampu mencapai sekitar 13 hingga 15 ton per hektare.

Namun, varietas padi Tropical tersebut kini baru dikembangkan oleh Batan.

Pihaknya berharap dengan produksi beras yang tinggi tersebut sehingga target swasembada pangan Indonesia 2019 dapat tercapai.

Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto yang mendampingi Menristek dan Pendidikan Tinggi, mengatakan, pihaknya yakin pengembangan varietas Sidenuk di Boyolali mampu meningkatkan hasil produksi padi di Boyolali.

"Kami siap mengupayakan lahan seluas 400 hektare untuk penangkaran, untuk menyukseskan upaya pengembangan Sidenuk," kata Agus Purmanto.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali akan mengupayakan bantuan kepada petani berupa permodalan, alat traktor, dan pupuk agar produktivitasnya meningkat.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015