Bogota (ANTARA News) - Enam orang diduga pejuang FARC tewas dalam operasi militer di Kolombia pekan ini, dalam waktu rawan karena kelompok gerilyawan sayap kiri sedang melakukan gencatan senjata sepihak, kata militer.

Menurut pernyataan militer, operasi militer di kawasan baratdaya Huila dan wilayah tengah Tolima juga berujung dengan penangkapan 18 tersangka gerilyawan lain.

Pemberontak Marxis FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak terbatas pada 18 Desember dan pembicaraan damai dengan pemerintah telah berlangsung di Havana sejak 2012.

Pada pekan ini, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan militer akan berhenti membom kelompok pemberontak selama satu bulan.

Pejuang FARC ingin pemerintah juga melakukan gencatan senjata penuh dan mengatakan janji Santos untuk menghentikan serangan udara adalah kedok untuk mengalihkan perhatian dari kematian baru-baru ini.

Konflik Kolombia telah menewaskan 220.000 orang sejak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) didirikan pada 1964, demikian AFP melaporkan.

(G003/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015