Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp6,75 triliun dari lelang empat seri obligasi negara untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp17,2 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Fiskal Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang ini belum mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12160304 mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,92043 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Maret 2016 ini mencapai Rp4,63 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.

Untuk seri FR0069 jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,27938 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2019 ini mencapai Rp6,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang memiliki tingkat kupon 7,875 persen ini mencapai 7,23 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.

Untuk seri FR0071, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,62988 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2029 ini mencapai Rp4,16 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 9,0 persen ini adalah 7,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,92 persen.

Untuk seri FR0067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,02978 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044 ini mencapai Rp1,87 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini adalah 8,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,3 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015