Jakarta (ANTARA News) - Sekalipun kerap disepelekan, penyakit flu dan batuk dapat menurunkan produktivitas kerja hingga sekitar 30 persen.

"Penyakit (flu) bisa sebabkan produktivitas kerja menurun hingga 30 persen lebih," ujar Ketua Umum Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI), dr. Nusye E. Zamsiar, MS, SpOK, di Jakarta, Kamis.

"Umumnya dianggap ringan. Tidak terasa, lagi kerja di depan komputer tiba-tiba batuk, pilek. Ketika ketemu customer tiba-tiba batuk. Itu kan mengganggu kinerja," tambah dia.

Nusye mengatakan, selain kinerja diri sendiri yang terganggu, orang lain terutama rekan sekantor menjadi rentan menderita penyakit yang sama.

"80 persen pekerja bersikeras untuk tetap pergi bekerja ketika mereka sakit, sehingga lingkungan kerja menjadi lebih mudah terkena virus dan bakteri," kata dia.

Secara umum, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang terserang flu dan batuk.

Pertama, faktor fisik yakni kelelahan akibat aktivitas kerja yang berlebihan, kurang istirahat, pola hidup yang kurang baik, makan tidak teratur dan kurang olahraga.

Lalu, faktor lingkungan kerja, seperti kualitas udara, khususnya di ruangan kantor dengan ventilasi udara kurang baik, suhu udara terlalu dingin, pemeliharaan alat pendingin ruangan yang kurang teratur menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur pada filter AC, polusi udara misalnya asap rokok, debu karpet dan asap kendaraan.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015