Jakarta (ANTARA News) - Sembilan ibu-ibu dari Rembang mengirim surat ke Presiden Joko Widodo agar membatalkan pembangunan pabrik semen di Rembang dan di Kendeng, Jawa Tengah.

Mereka, yang menyebut diri "Sembilan Kartini, melakukan aksi di depan Istana Negara, Senin, dengan memainkan Lesungan yang mereka bawa langsung dari Rembang. Mereka juga menitipkan surat lewat Setneg kepada Presiden Jokowi agar bisa segera bertemu.

"Kami mau kasih surat tuntutan kepada Pak Jokowi agar konsisten dengan visi misinya terhadap ketahanan pangan. Ketika ada industri dan pembangunan pabrik semen di wilayah kami, harapannya Pak Jokowi menghentikan itu," kata perwakilan dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan (JM-PPK) Kendeng dari Pati dan Rembang, Gunritno. Pada kesempatan tersebut, mereka yang didampingi oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu belum dapat bertemu dengan Presiden Jokowi.

Mereka yang baru tiba dari Rembang pada Senin pagi, akan terus melanjutkan aksi sampai bisa bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Kami akan terus aksi sampai bisa bertemu dengan Pak Jokowi untuk membicarakan nasib para petani dan keselamatan pegunungan Kendeng," ujar Gunritno.

Salah satu perwakilan kelompok ibu-ibu Rembang, Sukinah, mengatakan mereka datang untuk mengingatkan Presiden Jokowi yang pernah berjanji akan menyelesaikan kasus di Rembang.

Sukinah masih ingat betul saat Jokowi mengatakan akan berkunjung ke Rembang setelah ia mempunyai kewenangan sebagai Presiden.

"Saat itu kami bertemu Pak Jokowi di Balaikota ketika ia sudah terpilih sebagai Presiden namun belum dilantik. Ia berjanji mau ke Rembang kalau sudah punya kewenangan karena Pak Jokowi mengatakan telah mengikuti kasus Rembang sejak ia masih jadi Walikota Solo," jelas Sukinah.

Sementara itu perwakilan dari KontraS, Yati Andriani, berharap Presiden Jokowi memberi dukungan kepada warga Rembang yang selama ini terus berjuang mempertahankan wilayah mereka dari pembangunan pabrik semen dan menjaga dari dampak kerusakan lingkungan yang mengancam.

"Jokowi harus beri dukungan sepenuhnya untuk menolak pembangunan pabrik semen karena itu mengganggu pertanian dan sumber air di sana. Seharusnya Jokowi tidak ragu untuk beri dukungan itu karena sejak kampanye, visi misinya mengedepankan rakyat dan saat ini jelas ada rakyat terganggu dengan pembangunan pabrik semen," jelas Yati.

Apalagi, tambah Yati, Jokowi sebelumnya telah bertemu dengan warga Rembang.

Pada kesempatan tersebut, KontraS juga menyampaikan kekhawatirannya atas sikap Presiden Jokowi yang semakin jauh dengan visi misi yang ia sampaikan saat kampanye.

"Jokowi semakin hari semakin jauh dengan visi misinya dan terhadap penegakan HAM. Contohnya kasus di Rembang, ada kepentingan masyarakat yang terganggu, padahal Jokowi sudah tahu masalah itu, tetapi belum mengambil tindakan," ujar Yati.

Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015