Selama ini yang sudah dilakukan DPD cukup banyak namun kurang didengar oleh masyarakat,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman berharap media massa dapat memberikan perhatian khusus pada peran atau kinerja lembaga itu sehingga dapat diketahui oleh masyarakat.

"Selama ini yang sudah dilakukan DPD cukup banyak namun kurang didengar oleh masyarakat," kata Irman dalam pertemuan dengan Forum Pimpinan Redaksi di Keraton Kilen Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, media memiliki peran strategis dalam menyosialisakan produk-produk perundangan yang diinisasi oleh DPD sehingga bisa langsung didengar di kalangan masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat tidak mengetahui proses kerja yang dilakukan di DPD," kata dia.

Sebaliknya, persoalan di daerah juga perlu dikawal secara intensif sehingga dapat ditindaklajuti sebagai pertimbangan penyusunan regulasi yang berkenaan dengan kepentingan daerah.

Menurut dia, DPD RI memiliki peran yang tidak kalah penting dengan DPR RI dalam menginisiasi Undang-Undang yang cukup berpengaruh bagi kepentingan masyarakat.

Ia mencontohkan, substansi Undang-Undang tentang Kelautan merupakan hasil pemikiran yang diinisiasi oleh DPD RI sehingga berhasil menjadi platform Undang-Undang Kemaritiman."Itu mungkin kurang banyak diketahui masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Ketua Forum Pemred Nurjaman Mochtar mengatakan DPD memiliki peran penting sebagai representasi dari masyarakat di daerah sehingga keberadaannya penting untuk dikawal agar diketahui oleh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Nurjaman justru mendorong DPD juga dapat semakin meningkatkan peran sebagai perwakilan rakyat daerah nonpartisan, sehingga dapat memperoleh ruang di hati rakyat.

"Karena sekali lagi keberadaan DPD sangat kita perlukan untuk keseimbangan ketatanegaraan kita," kata dia.

Dalam pertemuan yang juga mendiskusikan "Peran DPD RI dalam menyikapi Situasi Politik dan Ekonomi Bangsa" itu dihadiri perwakilan atau Pemred dari berbagai media nasional antara lain dari Perum LKBN Antara, Detik.com, Media Indonesia, Warta Ekonomi, Neraca, Tempo, Rakyat Merdeka, serta beberapa media nasional lain.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015