Tulungagung (ANTARA News) - Salah satu Madrasah Aliyah (MA) swasta di Tulungagung, Jawa Timur, mengarantina 35 siswa kelas XII sebagai persiapan Ujian Nasional yang akan dilaksanakan Senin (13/4) - Rabu (15/4).

Ahmad Baidowi, salah seorang guru pembimbing MA Al Muslihundi Tulungagung Minggu menjelaskan, kebijakan karantina siswa peserta UN memang diberlakukan di sekolah yang terletak di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir.

Di sekolah itu seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 35 orang mengikuti kegiatan karantina di dalam kompleks sekolah selama tiga hari tiga malam, hingga selesainya pelaksanaan UN Rabu (15/4).

"Karantina ini bertujuan agar siswa lebih fokus menghadapi Ujian Nasional," katanya.

Ia berharap, melalui program karantina itu hasil ujian siswa bisa optimal, sehingga tidak mengecewakan wali murid maupun siswa itu sendiri.

Selama karantina para peserta UN diwajibkan mengikuti rangkaian training pengerjaan soal mulai pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB, di dalam ruang kelas atau kompleks sekolah.

Bukan sekedar diberi jam pelajaran tambahan, para siswa lebih banyak diberi simulasi berbagai soal ujian yang diprediksi keluar dalam naskah UN.

"Mereka malam boleh istirahat, tapi pukul 03.00 WIB harus bangun lagi untuk shalat tahajud bersama. Kami tempa kesiapan mental siswa luar-dalam guna menghadapi UN ini," ujarnya.

Baidowi menambahkan, kebijakan karantina sudah atas persetujuan orang tua/wali murid bersangkutan.

Pembekalan selama masa karantina akan didampingi langsung oleh sedikitnya enam guru pembimbing di masing-masing mata pelajaran.

Sementara untuk konsumsi, lanjut dia, kebutuhan logistik siswa akan disuplai oleh masing-masing keluarganya.

"Kegiatan ini rutin kami selenggarakan setiap gelaran UN, sejak beberapa tahun lalu. Alhamdulillah, model belajar bersama yang kami berlakukan efektif dalam mendongkrak hasil ujian mereka," kata Baidowi.

Salah satu siswi peserta karantina, Alfani mengaku senang dengan program tersebut.

Ia bahkan antusias mengikuti sesi karantina menjelang Ujian Nasional karena merasa nyaman dengan metode belajar bersama yang dipandu guru mata pelajaran sekolah.

"Di rumah belajar sendiri ngantuk dan malas, di sini bisa belajar ramai-ramai. Kami juga bisa saling memberi semangat menghadapi ujian besok," katanya.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015