Yang paling penting, bagaimana tahun 2015 ini kita bisa menjaga (neraca perdagangan) dan harus mempertahankan surplus, ini harus kita pertahankan selama satu tahun,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan mengharapkan neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2015 mampu mengantongi surplus, dimana pada kuartal pertama tahun ini secara berturut-turut membukukan surplus sebesar 2,43 miliar dolar AS.

"Yang paling penting, bagaimana tahun 2015 ini kita bisa menjaga (neraca perdagangan) dan harus mempertahankan surplus, ini harus kita pertahankan selama satu tahun," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis.

Rachmat mengatakan, kendati kondisi negara-negara tujuan ekspor Indonesia tidak begitu baik, pihaknya akan berupaya untuk menjaga posisi neraca perdagangan Indonesia, salah satunya berupaya untuk mengembangkan pasar-pasar yang saat ini belum digarap dengan baik.

"Sisa sembilan bulan, Kemendag terus berupaya mengembangkan pasar-pasar yang selama ini belum digarap dengan baik. Sementara yang sudah ada dan menyumbang defisit besar, tentunya kita akan upayakan bagaimana ada perimbangan," ujar Rachmat.

Badan Pusat Statistik melansir kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2015 mengalami kenaikan sebesar 12,63 persen menjadi 13,71 miliar dolar Amerika Serikat, sementara pada Februari lalu tercatat ekspor hanya sebesar 12,17 miliar dolar AS.

Namun, kinerja ekspor yang mencapai 13,71 miliar dolar AS tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014, mengalami penurunan sebesar 9,75 persen yang sebesar 15,2 miliar dolar AS.

Sementara untuk ekspor non-migas sendiri, pada Maret 2015 mencapai 11,72 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan 12,50 persen jika dibandingkan Februari 2015, yang tercatat sebesar 10,41 miliar dolar AS.

"Ekspor non-migas kita itu surplus, dan memang kalo ditanyakan apakah berpengaruh (turunnya impor bahan baku penolong terhadap ekspor) saya kira tidak juga," kata Rachmat.

Secara kumulatif nilai impor Januari-Maret 2015 mencapai 36,70 miliar dolar AS atau turun 15,10 persen dibanding periode sama tahun 2014, yang sebesar 42,23 miliar dolar AS. Kumulatif nilai impor tersebut terdiri dari impor migas sebesar 6,10 miliar dolar AS yang turun 44,53 persen dan non-migas sebesar 30,60 miliar dolar AS atau turun 5,05 persen.

Neraca perdagangan pada Januari 2015 mengantongi surplus sebesar 709,3 juta dolar AS, disusul surplus kembali pada Februari sebesar 738,3 juta dolar AS, dan Maret lalu juga mencatatkan surplus sebesar 1,13 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-Maret 2015 meraup surplus sebesar 2,43 miliar dolar AS, dimana jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014, neraca perdagangan Indonesia juga mendapatkan surplus sebesar 1,06 miliar dolar AS.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015